Ayah Banta Dijerat 8 Kasus Teror di Aceh
Detasemen 88/Antiteror Mabes Polri terus mengembangkan penyelidikan terhadap otak teror di Aceh yakni Ayah Banta (AB) alias Vikram dan M Joni (J) yang ditangkap sejak Sabtu, 14 April lalu.
Sejauh ini, telah ada delapan kasus kekerasan yang melibatkan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu. "Sudah delapan kasus di delapan TKP yang berbeda. Kita masih terus kembangkan kasus ini," kata penyidik densus 88/Antiteror yang tidak mau disebutkan namanya, hari ini.
Peran Ayah Banta, menurut dia, mulai dari menembaki buruh, warga pendatang, hingga menembak mantan anggota GAM yang lain karena berbeda pilihan politik.
Kedelapan kasus itu tersebar di berbagai penjuru Aceh. Termasuk, penembakan tiga buruh bangunan asal Semarang, Jawa Tengah, di Simpang Aneuk Galong, Suka Makmur, Aceh Besar, Kamis (5/1) lalu.
Akibatnya Gunoko, 30, tewas dan dua rekannya, Agus Swetnyo, 35, dan Sotiku Anas, 25, sempat kritis tapi selamat.
Ayah Banta juga terlibat sebagai otak dalam dua penembakan di malam pergantian tahun, yakni penembakan penjaga toko Istana Boneka bernama Wagino hingga tewas di Kawasan simpang Ilie Ulee Kareng, Banda Aceh dan penembakan buruh pekerja galian kabel telkom di Desa Blangcot, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen yang menyebabkan tiga tewas, sementara tujuh kritis.
Lalu penembakan di Blok B Seureukey Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Minggu (1/1) yang menyebabkan Suliadi tewas dan Edi Karyawanto sempat kritis.
Juga terlibat penembakan Hanafiah Ahmad (51) di kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Senin (14/3). Hanafiah, warga Norwegia asal Aceh ditembak mati di warung kopi di desa asalnya, Keude Aron, wilayah Pase.
Sebelum tewas, Hanafiah lebih dulu mundur dari Komite Peralihan Aceh (KPA) untuk wilayah Batee Iliek karena melawan keputusan komando yang telah menetapkan Zaini-Muzakkir sebagai cagub/cawagub Partai Aceh pada Pilkada 2011. Hanafiah memilih menjadi anggota tim sukses Irwandi Yusuf yang maju dari jalur independen.
Juga penembakan Amiruddin Husen alias Saiful Cagee (42), seorang mantan GAM dari wilayah Batee Iliek. Cagee ditembak mati di depan Warung Kopi Gurkha, Matang Geulumpang Dua, setelah dia mendukung Irwandi.
Yang lainnya adalah penembakan rumah pribadi wakil Ketua DPR Kabupaten Aceh Utara Misbahul Munir di Desa Keude Krung, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, pada Selasa (11/1). Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Penembakan itu karena Munir ngotot maju sebagai calon Bupati Aceh Utara dari jalur independen.
Terakhir adalah penembakan yang menewaskan tiga buruh pendatang penderes getah karet PT Satya Agung di Krueng Jawa kecamatan Geureudong Pasee, Aceh Utara, 5 Desember lalu.
(Beritasatu.com)