Headlines News :
Home » » Ayah Banta Dijerat 8 Kasus Teror di Aceh, Ia Mengakui Pelaku Teror Selama Ini Di Aceh

Ayah Banta Dijerat 8 Kasus Teror di Aceh, Ia Mengakui Pelaku Teror Selama Ini Di Aceh

Written By News and Fun on Friday, 27 April 2012 | 09:43

Ayah Banta Dijerat 8 Kasus Teror di Aceh

Ilustrasi--Korban penembakan Aceh
Ilustrasi--Korban penembakan Aceh (sumber: Antara)
Ada 8 kasus kekerasan yang melibatkan mantan anggota GAM tersebut.

Detasemen 88/Antiteror Mabes Polri terus mengembangkan penyelidikan terhadap otak teror di Aceh yakni Ayah Banta (AB) alias Vikram dan M Joni (J) yang ditangkap sejak Sabtu, 14 April lalu.

Sejauh ini, telah ada delapan kasus kekerasan yang melibatkan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu. "Sudah delapan kasus di delapan TKP yang berbeda. Kita masih terus kembangkan kasus ini," kata penyidik densus 88/Antiteror yang tidak mau disebutkan namanya, hari ini.

Peran Ayah Banta, menurut dia, mulai dari menembaki buruh, warga pendatang, hingga menembak mantan anggota GAM yang lain karena berbeda pilihan politik.

Kedelapan kasus itu tersebar di berbagai penjuru Aceh. Termasuk, penembakan tiga buruh bangunan asal Semarang, Jawa Tengah, di Simpang  Aneuk Galong, Suka Makmur, Aceh Besar, Kamis (5/1) lalu.

Akibatnya Gunoko, 30, tewas dan dua rekannya, Agus Swetnyo, 35, dan Sotiku Anas, 25, sempat kritis tapi selamat.

Ayah Banta juga terlibat sebagai otak dalam dua penembakan di malam  pergantian tahun, yakni penembakan  penjaga toko Istana Boneka bernama Wagino hingga tewas di Kawasan simpang Ilie Ulee Kareng, Banda Aceh dan  penembakan buruh pekerja galian kabel telkom di Desa Blangcot, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen yang menyebabkan tiga tewas, sementara tujuh  kritis.

Lalu penembakan di Blok B Seureukey Kecamatan Langkahan, Aceh Utara,  Minggu (1/1) yang menyebabkan Suliadi tewas dan Edi Karyawanto sempat  kritis.

Juga terlibat penembakan Hanafiah Ahmad (51) di kecamatan Syamtalira  Aron, Aceh Utara, Senin (14/3). Hanafiah, warga Norwegia asal Aceh ditembak mati di warung kopi di desa asalnya, Keude Aron, wilayah Pase.

Sebelum tewas, Hanafiah lebih dulu mundur dari Komite Peralihan Aceh (KPA) untuk wilayah Batee Iliek karena melawan keputusan komando yang telah menetapkan Zaini-Muzakkir sebagai cagub/cawagub Partai Aceh pada Pilkada 2011. Hanafiah memilih menjadi anggota tim sukses Irwandi Yusuf yang maju dari jalur independen.

Juga penembakan Amiruddin Husen alias Saiful Cagee (42), seorang mantan  GAM dari wilayah Batee Iliek. Cagee ditembak mati di depan Warung Kopi  Gurkha, Matang Geulumpang Dua, setelah dia mendukung Irwandi.

Yang lainnya adalah penembakan rumah pribadi wakil Ketua DPR Kabupaten Aceh Utara Misbahul Munir di Desa Keude Krung, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, pada Selasa (11/1). Tak ada korban jiwa dalam  insiden ini. Penembakan itu karena Munir ngotot maju sebagai calon Bupati Aceh Utara dari jalur independen.

Terakhir adalah penembakan yang menewaskan tiga buruh pendatang  penderes getah karet PT Satya Agung di Krueng Jawa kecamatan Geureudong  Pasee, Aceh Utara, 5 Desember lalu.

(Beritasatu.com)
Share this post :
 
Design By : Nanggroe WEBdev Powered By e-berita.net