TRIBUN JOGJA/ Ikrob Didik Irawan
Di Solo, sejumlah warga merayakan Hari Tertawa Sedunia di Car Free Day (CFD), jalan Slamet Riyadi.
Berthi Widiatna, salah seorang peserta terlihat sedang menggerak-gerakkan rahang mulutnya. Ternyata, wanita 27 tahun ini sedang senam mulut untuk persiapan agar bisa tertawa sekeras-kerasnya. Ia berkerumun bersama 30-an rekannnya yang juga ikut merayakan. "Saya bersama teman-teman lain hendak merayakan Hari Tertawa Sedunia. Kita ingin melupakan semua masalah dengan tertawa sepuasnya," kata karyawan Hotel Dana bagian marketing, Minggu (6/5/2012).
Saat aksi, Berthi membawa poster kecil bertuliskan Tawa Jadi Cantik. Sedangkan teman-temannya membawa poster bertuliskan Tawa Itu Pelipur Lara, Tawa Itu Obat Gratis, Tawa Itu Tidak Gila, dan beberapa kalimat lain-lain. Bahkan dibagian belakang kerumunan, ada yang membawa poster bergambar tokoh Punakawan yang juga sedang tertawa. Begitu aba-aba dimulai, Berthi langsung tertawa sekeras-kerasnya seolah sedang berlomba dengan rekan-rekannya.
Bibirnya pun tersenyum lebar. Lesung pipi sebelah kiri langsung terlihat. Giginya yang tertata rapi dan berbalut behel warna pink juga tampak jelas. Para karyawan hotel Dana itu tertawa bareng sekitar 10-an menit. Kerasnya suara tawa yang ditimbulkan membuat para pengunjung CFD kaget. Beberapa masyarakat ada yang malah ikut tertawa. "Mulut saya sampai kering akibat ngakak cukup lama. Tapi puas bisa melupakan banyak masalah, termasuk ketakutan bentrok warga kemarin" katanya.
Indriana, peserta lain mengaku lewat tertawa itu bisa sedikit melupakan masalah dengan sang pacar. Sebab malam Minggu lalu, ia batal keluar jalan-jalan bersama sang pacar hingga terjadi sedikit pertengkaran. Pertengakaran itu membuatnya tak nyenyak tidur semalaman. "Lumayan, bisa sedikit melupakan masalah sama cowok. Nanti kalau sudah sampai rumah, saya mau nonton film komedi. Biar bisa tambah tertawa," kata remaja 22 tahun ini.
R Budi Indrarnoto, Ketua Panitia acara tersebut mengatakan, tujuan utama tertawa bareng adalah mengajak masyarakat Solo selalu menebar senyum. Terlebih, beberapa hari belakangan ini Solo sedang mencekam karena terjadi bentrok antar dua kelompok massa. Lewat tertawa, ia ingin konflik itu segera mencair dan berakhir hingga kota Solo kembali aman. "Saya ingin mengajak warga Solo melupakan permusuhan. Lewat momen Hari Tertawa Sedunia ini, ayo kita menebarkan senyum satu sama lain. Bukan permusuhan" ajaknya.
Kegaitan itu juga merupakan serangkaian perayaan ulang tahun Hotel Dana ke-59. Menurut Budi, selain mempererat hubungan baik, sepemahannya tertawa juga baik untuk kesehatan. Sebab otot-otot di wajah akan ikut tertarik saat tertawa seoalah sedang melakukan senam. Jika wajah cemberut atau marah, akan membuat otot semakin mengendor. "Mari wujudkan Solo kota yang murah penuh senyum. Seluruh warg ramah dan sopn. Jangan mudah terhasut oleh provokasi," ujarnya. (dik)
Sumber: Tribun Jogja
