Sigli – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Pidie, menyatakan bahwa prilaku maksiat di kabupaten tersebut kini meningkat 80 persen.
Pernyataan tersebut dikatakan Ketua MPU Pidie, Tgk M.Natsir Ismail atau sering di panggil Waled Lampoeh Sawoe, Kamis (31/01/2013), saat dijumpai di sela-sela razia yang dilaksanakan Wilayatul Hisbah dan Satpol PP, di Simpang Empat Keunire, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Aceh.
Peningkatan yang signifikan tersebut membuat MPU merasa prihatin dengan kondisi masyarakat Pidie kini, sehingga harus ada sikap tegas Pemerintah dibantu pihak terkait untuk meningkatkan sosialisai aqidah kepada warga.
Waled juga mengatakan, di Pidie pelanggaran syariat islam sangat parah kondisinya, baik dari segi berpakaian, hubungan asmara atau pacaran yang bebas ditambah banyaknya warnet-warnet yang sangat riskan akan maksiat. “Apalagi tempatnya di sekat/blok yang mempermudah remaja mengakses situs-situs pornografi,” kata dia.
Dia juga meminta pemerintah, untuk dapat tegas dalam mengantisipasi pendangkalan aqidah, serta perlu mewaspadai adanya pertemuan yang tertutup dan pengajian yang dicurigai terindikasi aliran sesat. Namun, MPU akan selalu siap membantu Pemerintah dan masyarakat dalam memberantas kemaksiatan, “Saya siap membantu pemerintah untuk memberantas maksiat di Pidie,” terang Waled.
Dia juga berharap para orang tua dapat menjaga anak-anaknya agar jauh dari perbuatan-perbuatan maksiat. “Peran orang tua disini sangatlah penting,” tandasnya
