5 Jenis Kelainan Makan Baru di Masyarakat Modern
| Foto : finroll.com
Namun dunia riset kesehatan modern mencatat, saat ini jenis kelainan makan pada manusia mulai bermunculan, yang mungkin, karena tidak banyak dibahas, tidak dianggap kelainan/bahaya, sehingga tak terekspos.
Orthorexia
Perasaan mendalam terhadap makanan sehat atau pilihan makanan bernutrisi.
Orthorexic seringkali hanya mengkonsumsi makanan organik, mengeliminasi kelompok makanan lain, atau menolak mengkonsumsi makanan apa pun yang tidak murni dalam kualitas, kata psikolog Sari Shepphird.
Berbeda dari anoreksia, orthorexic tidak berupaya untuk menurunkan berat tubuh, tetapi untuk alasan-alasan lain. Ada yang merasa takut kesehatan bermasalah, kebutuhan untuk mengkontrol sesuatu, atau keinginan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Ironisnya, orthorexia juga bisa mengakibatkan malnutrisi.
Pregorexia
Diet ekstrem dan berolahraga berlebihan saat hamil untuk menghindari kenaikan berat badan lebih dari 12 kg dari yang disarankan dokter.
"Saat ini, tekanan untuk tampil ramping saat dan setelah kehamilan sangat tinggi. Namun, pregorexia sekarang datang dengan masalah kesehatan yang sangat serius," kata Sheppird.
Para calon ibu yang kelaparan berisiko mengalami depresi, anemia, dan hipertensi, sementara bayi yang kekurangan nutrisi bisa mengalami keguguran atau kelainan.
Makan berlebihan
Cenderung makan berlebihan saat merasa rendah diri atau untuk mengatasi emosi negatif atau stres.
Orang yang makan berlebihan cenderung mengkonsumsi suatu makanan dalam jumlah banyak dengan sangat cepat hingga kenyang.
Kebanyakan penderita masalah ini biasanya mengkonsumsi makanan-makanan itu dengan sembunyi-sembunyi.
Tak sedikit penderitanya yang tak sanggup berhenti makan meski usainya mereka merasa jijik dengan dirinya sendiri. Umumnya tak ada upaya untuk mengatasi masalah mereka sendiri ini.
Penderita kelainan makan ini tidak selalu mengalami masalah obesitas. Tetapi, tetap ada masalah yang tersembunyi di balik kegemaran makan berlebihan.
Anorexia Athletica
Adalah orang yang cenderung berolahraga berlebihan, bahkan di luar saran oelahraga. Umumnya, orang ini cenderung lebih lama menghabiskan waktu dan pikiran untuk nge-gym ketimbang bekerja atau menghabiskan waktu dengan pasangan.
Tipe orang yang berolahraga berlebihan ini cenderung mencoba membakar kalori dari makanan dengan berolahraga berlebihan. Jika tidak berolahraga, mereka cenderung merasa bersalah atau khawatir. Mereka yang mengalami hal ini berisiko mengalami masalah penyakit jantung dan depresi.
Drunkorexia
Membatasi jumlah asupan makanan untuk menyiapkan kalori dari minuman keras. Studi dari University of Missouri mengungkap, hampir 30 persen mahasiswi melakukan hal ini. Alasannya, untuk menjaga berat badan tetapi tidak apa bila pergi bersenang-senang dengan teman sambil minum alkohol. Pelaku hal ini cenderung mengalami masalah keracunan, perlakuan seksual yang tidak terkontrol, dan masalah jangka panjang, seperti penyakit jantung dan hati.
Tanda-tanda orang bermasalah dengan makanan (eating disorder) biasanya mengalami gejala-gejala seperti; mengomentari bentuk tubuh dengan hal-hal negatif, mood swing yang berlebihan, obsesi dengan masak tapi tak pernah makan, serta perubahan pandangan terhadap makanan yang mendadak dan cenderung ekstrem. [beritasatu.com]