Bireuen- Ekses dari kejadian pemukulan
Jafaruddin Muhammad (35) warga Gampong Pulo Kecamatan Peudada, mulai
terkuak sedikit demi sedikit tingkah laku sejumlah prajurit TNI AL yang
berpos di muara dan berhadapan dengan PPI Peudada.
Kepada The Globe Journal, Sabtu (28/4) sejumlah nelayan dan pekerja
kasar di PPI mengakui aksi pemalakan bukan kali ini saja terjadi. Jauh
sebelumnya, aksi premanisme aparat keamanan laut, sudah sering terjadi.
“Bukan kali ini saja bang mereka memukul dan memalak (memeras) kami.
Malah sudah sering. Namun kali ini sudah keterlaluan,” Kata nelayan yang
minta namnya tidak dituliskan.
Menurut warga, TNI AL {os Peudada, akan marah bila permintaan mereka
untuk mendapatkan ikan cuma-cuma, ditolak oleh nelayan. Bahkan
permintaan mereka sudah tidak wajar lagi. Sebab jumlah yang dimabli
sudah mencapai satu keranjang sekali ambil.
Yang lebih parah lagi, ikan yang mereka ambil itu, bukan untuk
dimakan, akan tetapi untuk dijual kembali dengan harga yang lebih murah.
Mereka juga mengatakan, keberadaan TNI AL di sana, lebih sering membuat
masyarakat tidak nyaman. Bukannya memberikan perlindungan, mereka malah
menjadi pemalak yang menggunakan atribut negara.
“Kami mengakui resah dan terganggu dengan kehadiran mereka. kami
sering sekali di palak. Bahkan ikan yang mereka mabil sering kali
terlalu banyak. Bahkan ikan-ikan itu mereka jual kembali dengan harga
yang miring,”
Warga meminta agar keberadaan Pos tersebut untuk dipertimbangkan
kembali. Sebab selain membuat warga tidak nyaman, kehadiran pasukan
penjaga kedaulatan laut itu sering sekali membuat nelayan mengalami
kerugian dan bengkak badan.
Terkait dugaan pemukulan oleh TNI AL terhadap nelayan di Peudada,
Komandan Pos TNI Angkatan Laut Peudada, kepada wartawan, Serma Joko
Saputro mengatakan apa terjadi pada merupakan kesilapan anggotanya.
Menurut Danpos, Hal itu dilakukan oleh perseorangan, bukan atas nama
institusi. Pun demikian, dia tetap mengakui Kesalahan ini tanggung
jawabnya selaku Danpos. Untuk itu, dia akan melakukan pendekatan dengan
pihak keluarga korban untuk menyelesaikan masalah itu.
Terkait persoalan pemberian ikan dari nelayan yang berujung salah
paham dan terjadi pemukulan, Joko mengatakan ia sudah mendengar laporan
dari nelayan. Rencananya, dia akan melakukan duduk rembug dengan
nelayan, namun kejadian itu kadung terjadi.
TNI AL Pos Peudada Sering Peras Nelayan, Masyarakat Kecewa
Written By News and Fun on Saturday, 28 April 2012 | 21:32
Label:
Aceh