Jakarta-Anggota Komisi V DPR Teguh Juwarno
berharap dugaan pembajakan atas jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di
Gunung Salak, Jawa Barat, tidak benar. Ia meminta jangan ada buruk
sangka.
"Tapi tak boleh menutup kemungkinan itu. Yang pasti kita tak tahu siapa yang naik di pesawat itu. Manives pesawat tak jelas," kata Teguh Juwarno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/5).
Menurut Teguh, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) secara komprehensif akan melakukan investigasi. Pemerintah Indonesia harus dapat mengakses kotak hitam yang bisa dibaca Rusia.
"Jadi kita bisa melakukan tindakan tepat," kata Teguh.
Ia menambahkan Indonesia memiliki dua kiblat terkait pesawat komersial, Airbus (Eropa) dan Boeing (Amerika Serikat).
"Tapi kalau mencelakakan manusia, itu menimbulkan masalah politik. Padahal, pesawat itu menjadi kebanggaan bangsa," kata Teguh. [Metro]
"Tapi tak boleh menutup kemungkinan itu. Yang pasti kita tak tahu siapa yang naik di pesawat itu. Manives pesawat tak jelas," kata Teguh Juwarno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/5).
Menurut Teguh, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) secara komprehensif akan melakukan investigasi. Pemerintah Indonesia harus dapat mengakses kotak hitam yang bisa dibaca Rusia.
"Jadi kita bisa melakukan tindakan tepat," kata Teguh.
Ia menambahkan Indonesia memiliki dua kiblat terkait pesawat komersial, Airbus (Eropa) dan Boeing (Amerika Serikat).
"Tapi kalau mencelakakan manusia, itu menimbulkan masalah politik. Padahal, pesawat itu menjadi kebanggaan bangsa," kata Teguh. [Metro]