* Cut Miranda Turun Duluan
BANDA ACEH - Kasus pemberondongan mobil CRV BK 1808 JW di kawasan Bireuen, Rabu (16/5) dini hari yang menewaskan Syukri alias Pang Kuek (35), Sekretaris Partai Aceh (PA) Lhokseumawe dan Cut Yetti (40), masih menyisakan sejumlah misteri. Dari salah seorang keluarga korban diperoleh informasi, menjelang musibah itu, dalam mobil CRV ada seorang penumpang lain yaitu Cut Miranda (20), namun perempuan 20-an tahun itu turun di Batee Iliek, 40 km menjelang lokasi kejadian.
Seperti diberitakan, mobil Honda CRV BK 1808 JW yang sudah dicat dengan gambar dan logo PA diberondong dengan senjata laras panjang di kawasan Desa Paya Rangkuluh, Kecamatan Kutablang, Bireuen, sekitar pukul 00.30 WIB, Rabu (16/5). Akibatnya, dua dari tiga penumpangnya tewas.
Korban tewas adalah Pang Kuek, warga Desa Panggoi, Kota Lhokseumawe dan Cut Yetti (40), beralamat di kompleks PIM Lhokseumawe. Sedangkan korban selamat bernama TM Yasir alias Popon (15), warga Desa Blang Seupeng, Kecamatan Peukan Baro, Pidie.
Kasus yang sangat menghentak kader dan Pengurus PA tersebut sedang dalam pengusutan aparat kepolisian dari Polres Bireuen dibantu Polda Aceh. Korban selamat, yaitu Popon, hingga Kamis kemarin masih dalam perawatan tim medis di salah satu kamar lantai IV RS Telaga Bunda, Bireuen, dengan pengawalan ketat polisi.
Pasca-pemberondongan yang merenggut dua nyawa tersebut, Serambi terus mengumpulkan berbagai informasi, baik dari sumber resmi maupun keluarga korban. Salah satu informasi diperoleh dari T Luthan bin T Agam Ubit (50), ayahanda dari TM Yasir alias Popon yang merupakan korban selamat dalam musibah itu.
Menurut T Luthan, dia tak tahu kepergian putranya pada malam itu. Dia kaget ketika membaca running teks melalui salah satu televisi swasta usai shalat subuh pada Rabu pagi yang menginformasikan terjadi kasus pemberondongan di Bireuen menewaskan dua orang dan seorang lainnya selamat, yaitu T Yasir alias Popon.
“Itu anak saya, kok ada dalam mobil yang diberondong? Saya pastikan ke kamarnya, ternyata benar anak saya tidak ada. Saya tanya ke adik-adiknya, diperoleh jawaban bahwa Popon dijemput oleh Cut Yetti dan kakak sepupunya (Cut Miranda) dibawa ke Lhokseumawe. Ketika Popon dijemput saya sudah tertidur,” kata T Luthan ketika wawancara dengan wartawan, Rabu pagi, 16 Mei 2012 sekitar pukul 10.30 WIB.
Mendapat informasi musibah yang menimpa putranya, T Luthan secepatnya menelepon Cut Miranda menanyakan kronologis kejadian sekaligus mempertanyakan mengapa dia tidak bersama Popon. (Baca; Saya Turun di Batee Iliek).
Beli HP
TM Yasir merupakan anak kedua dari lima bersaudara, dari pasangan T Luthan dengan Cut Roslina, warga Desa Blang Seupeng, Kecamatan Peukan Baro, Pidie. Yasir yang akrab disapa Popon duduk di bangku kelas III Sekolah Menengah Pendidikan Luar Biasa (SMPLB) Bambi, Pidie.
“Meski memiliki keterbelakangan mental, tapi Popon adalah anak yang rajin. Ia sering membantu saya di sawah dan membantu ibunya di rumah,” kata T Luthan yang biasa disapa Ampon Luthan.
Hubungan Popon dan Cut Miranda adalah sepupuan. “Cut Miranda anak dari Teuku Irawan, abang dari istri saya. Sedangkan Cut Yetti adalah teman Cut Miranda. Kami tidak begitu dekat dengan Cut Yetti,” ungkap Ampon Luthan.
Selama ini hubungan Cut Miranda-Cut Yetti hanyalah sebatas sahabat. Cuma Cut Yetti menaruh perhatian khusus kepada Popon, karena anak itu mengalami retardasi mental (gangguan perkembangan intelegensi sejak lahir). “Saya tahu Cut Yetti sayang karena anak saya kondisinya begitu,” ujar T Luthan.
Dikisahkan, pada Selasa (15/5) sekitar pukul 21.00 WIB--beberapa jam menjelang kejadian--Popon dijemput oleh Cut Miranda dan Cut Yetti untuk dibawa ke Lhokseumawe. Pada malam itu, Cut Yetti, Cut Miranda, dan seorang laki-laki yang kemudian diketahui adalah Pang Kuek--menggunakan mobil CRV--sedang dalam perjalanan pulang dari Banda Aceh. Mereka singgah di Blang Sapeng menjemput Popon.
“Bunda Yetti sangat sayang dan rindu pada Popon. Dia hendak membelikan Popon sebuah handphone di Lhokseumawe. Makanya Bunda minta Popon dijemput untuk dibawa ke Lhokseumawe,” ujar T Luthan mengutip pembicaraanya dengan Cut Miranda.
Ternyata takdir berkehendak lain. Dalam perjalanan itu, Pang Kuek dan Cut Yetti menemui ajal akibat diberondong oleh orang yang belum teridentifikasi. Sedangkan Popon luput dari maut meski sangat trauma. Begitu juga Cut Miranda, selamat karena pisah mobil ketika masih di Batee Iliek.
Popon yang pindah
Kapolres Bireuen, AKBP Yuri Karsono SIK mengatakan, berdasarkan analisis tempat kejadian, pelaku menembak korban dari arah depan, setelah kendaraan itu diserempet dan dikuntit.
Dari hasil oleh lapangan, petugas menemukan tujuh selongsong yang diduga peluru dari senjata jenis AK-47. Mobil CRV yang diberondong itu sudah ditarik ke Mapolres Bireuen.
Sumber-sumber resmi dari kepolisian menyebutkan, CRV awalnya bertolak dari Banda Aceh menuju Lhokseumawe. Di belakangnya menyusul satu unit mobil Avanza yang juga bertolak dari Banda Aceh. Setibanya di Batee Iliek, TM Yasir (penumpang Avanza) dinaikkan ke CRV, kemudian kedua kendaraan itu pun berpisah.
Jika mengacu pada keterangan versi resmi, bukan Cut Miranda yang pindah dari CRV ke mobil lain tetapi Popon yang digeser dari mobil lain (Avanza) ke CRV. Bagaimana kronologis yang sebenarnya, masih harus menunggu pengusutan pihak berwajib