Warga yang mengamuk berhasil meringkus Sahridal alias Popon (30). Dalam pemeriksaan sementara, pelaku mengaku sebagai anak kandung mantan Bupati Nagan Raya Drs. Zulkarnaini. Ia bahkan dituding telah dua hari melarikan anak gadis orang, Icut (21). Perempuan ini diketahui sebagai seorang mahasiswi kebidanan, yang berdomisili di Desa Rundeng, Kecamatan Johan pahlawan, kabupaten Aceh Barat.
Keduanya diamankan dari rumah megah bernomor 298. Selama ini kediaman tersebut ditinggalkan kosong, namun sejak Minggu (29/4) sore, Popon datang dari Banda Aceh bersama pacarnya.
Warga yang mengetahui gerak-gerik pasangan ini mulai curiga. Hingga ratusan pemuda berkumpul untuk mengrebek rumah berlantai dua tersebut. Hampir selama satu jam pencarian dilakukan, tapi tidak membuahkan hasil. Seluruh kamar digedor dan digeledah. Akhirnya, Popon yang merasa jika keberadaannya telah diketahui, sempat berteriak "Jangan pukul saya".
Suara itu membuat masyarakat yakin, bahwa mereka bersembunyi dalam kamar di lantai dua. Pintu selanjutnya didobrak dan berhasil mengamankan sepasang muda-mudi. Beruntung polisi tiba di TKP sehingga keduanya luput dari aksi amuk massa.
Sementara Icut, pasangan mesum Popon, dengan tiba-tiba jatuh pingsan. Ia tak kuat dan ketakutan akan dihajar, sehingga jatuh lemas. Penggerebekan aksi mesum tersebut, diamini Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto SIK.
"Pelaku mengaku anak kandung mantan bupati Nagan Raya. Tapi kami masih cek dan konfrontir dengan kedua orang tua mereka," tuturnya.
Saat dalam pemeriksaan, petugas Reskrim Polres Aceh Barat, Popon dengan polos mengaku telah dua kali melakukan hubungan badan dengan Icut. Dan hubungan mereka telah berlangsung selama sepekan terakhir, dengan hanya beberapa kali pertemuan.
Sedangkan keluarga sang mahasiswi, Syahrullah merasa geram dengan perbuatan Popon. "Saya tidak terima dengan perlakukan anak Bupati nagan Raya itu. Dia telah membawa lari keponakan kami selama dua hari. Tindakan si Popon telah membuat panik keluarga karena harus mencari kesana-kemari," ucap Syahrullah selaku paman.
Dengan tegas, pihak keluarga wanita meminta Popon untuk mempertangungjawabkan perbuatannya dengan menikahi Icut. Sebab, mereka menilai kehormatan keluarga mereka telah diinjak-injak oleh Popon.
"Saya tidak mau kasus ini ditangani dengan Wilayatul Hisbah (WH), karena kami tidak percaya dengan WH, biarkan Polisi yang menangani perkara ini. Apapun ceritanya, anak mantan Bupati Nagan Raya itu harus bertangungjawab dengan perbuatan yang telah ia lakukan," kata Syahrullah dengan lantang.