ULLY
FITRIA, SKM
Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat
Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Tahukah kita semua terutama ini nyak – nyak
dan aki-aki, dara-dara mameeh yang muda – muda sudah menderita penyakit diabetes,
penyakit yang kalau orang kita aceh biasa menyebutnya dengan nama “darah
mameeh/kencing manis/gula darah. Sedangkan orang kesehatan medis menyebutnya
dengan “Diabetes Militus”. Penyakit diabetes ini tidak mengenal usia dan jenis
kelamin, semua kalangan bisa terserang termasuk anak – anak muda yang usianya
masih sangat belia. Tidak heran jika sekarang sering kita dengar haba ureung
tuha “dara – dara mameeh ka abeh keunong gula mameeh cit dum “ (yang
artinya kata orang yang sudah tua “ anak
muda (gadis belia yang cantik-cantik) sekaramg sudah pada terkena penyakit
diabetes juga) sama halnya dengan mereka yang berusia tua. Hal ini disebabkan
oleh pola hidup kita sekarang suka memakan makanan siap saji, junk food misalnya
berhubung dengan segala aktivitas yang sangat banyak sehingga membuat ibu rumah
tangga mengambil alternatif membeli makanan siap saji.Tidak hanya ibu rumah
tangga semua kalangan juga lebih suka mengonsumsi makanan siap saji karena
makanan- makanan tersebut sangat mudah didapat, makanan siap saji ini terkesan
lebih enak dengan berbagai paduan rasa yang membuat semakin nikmat menggoyang dilidah.
Padahal makanan – makanan tersebut sangat banyak mengandung gula dan pemanis
buatan yang membuat penyebab utama terjadi peningkatan berat badan secara
drastis dan ujung -ujung akan terkena
penyakit diabetes. Apalagi orang kita
ini kalau sudah makan umumnya tidak terkontrol, makan dengan porsi besar dan
apa yang ada semua dimakan. Memang kita orang aceh ini tidak sah dikatakan
“sudah makan” kalau tidak makan nasi walaupun sebelumnya sudah makan lontong
dua piring, sudah makan burger misalanya atau roti atau makanan lainnya tetapi
nasi juga tetap dimakan lagi dengan dalih beralasan belum makan. Jelas – jelas
dalam Al – Quran disebutkan bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak
baik, terlebih persoalan makan. Hadis nabi juga menyebutkan “makan sebelum
lapar dan berhenti sebelum kenyang”. Semua orang mengetahui ini tetapi sangat
sulit untuk dijalankan dan dipraktekkan
langsung.
Karena
penderita penyakit diabetes ini semakin hari semakin meningkat tidak hanya di
Aceh tapi diseluruh pelosok dunia, maka oleh badan kesehatan dunia WHO (World
Health Organization) setiap tanggal 14 November
ditetapkan sebagai Hari Diabetes sedunia (World Diabetes Day). Peringatan khusus ini
dibuat dari tahun 1991 hingga sekarang. Data terkini menunjukkan jumlah penderita terus meningkat dan tercatat
saat ini mencapai 422 juta orang didunia, empat kali lebih banyak dari pada 30
tahun lalu. Didunia, penyakit diabetes ini membunuh lebih dari dari satu
juta orang setiap tahunnya . Menurut WHO
jumlah penderita diabetes militus meningkat dari 108 juta orang ditahun 1980.
Pada tahun 1980, kurang dari 5% orang dewasa (diatas 18 tahun) menderita
diabetes didunia – tahun 2014 tingkatnya adalah 8,5%. Internasional Diabetes
Federation memperkirakan hampir 80% orang dewasa menderita diabetes tinggal
dinegara yang memiliki penghasilan menengah karena kebiasaan makan makanan yang
enak – enak. Sedangkan dinegara maju diabetes ini dikaitkan dengan faktor
kemiskinan dimana diabetes tidak akan terjadi pada masyarakat yang tidak
sanggup membeli makanan mahal dan junk food, mereka sering mengonsumsi makanan
sehat dan hasil olahan sendiri. Pada dasarnya ini semua kembali kepada gaya
hidup masing – masing individu dalam hal mengonsumsi makanan dan aktivitas
keseharian tiap orang.
Proses terjadinya penyakit ini didalam tubuh adalah pada waktu gula (glukosa) dalam aliran darah kita
tidak dapat diproses dengan baik, sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit komplikasi lainnya seperti penyakit jantung, tekanan darah
tinggi, kebutaan, gagal ginjal dan paling parah harus mengamputasi anggota
tubuh bagian bawah. Saat tubuh dimasukkan makanan, tubuh akan mengurai
karbohidrat menjadi gula (glukosa) . Oleh hormon yang diproduksi oleh pangkreas
yang disebut dengan insulin, akan berusaha
memerintahkan sel tubuh untuk menyerap gula tersebut menjadi sebuah energi.
Diabetes terjadi ketika insulin tidak dihasilkan ataupun tidak dapat bekerja
dengan baik, sehingga menyebabkan gula akan menumpuk didalam darah kita.
Penyakit diabetes dibagi menjadi 2 tipe, Tipe 1 yaitu pangkreas tidak dapat menghasilkan
insulin, sehingga glukosa menumpuk didalam darah. Umumnya dipengaruhi oleh faktor genetika ataupun disebabkan
oleh infeksi virus yang dapat merusak
sel – sel yang menghasilkan insulin dalam pangkreas. Sekitar 10% orang
menderita diabetes tipe 1. Sedangkan pada diabetes tipe 2, pangkreas tidak
cukup menghasilkan insulin atau hormon tidak bekerja dengan baik. Hal ini
biasanya terjadi pada usia setengah baya atau orang tua, tetapi juga dialami
oleh anak muda yang kelebihan berat
badan dan kurang bergerak, kurang beraktivitas dan kurang berolahraga, hobi rebahan.
Ini yang umumnya dialami oleh orang kita sekarang. Sebagian Ibu hamil
kemungkinan didiagnosa mengalami diabetes gestational ketika tubuh mereka tidak menghasilkan cukup insulin bagi diri
mereka dan bayi. Sejumlah kajian memperkirakan sekitar 6 sampai 165 perempuan
hamil akan menderita diabetes gestasional, mereka harus mengontrol tingkat gula mereka melalui makanan yang
mereka konsumsi, berbagai aktivitas bisa dilakukan ibu hamil untuk mencegah
peningkatan gula darah agar tidak naik ketahap diabetes tipe 2.
Gejala
diabetes militus antara lain : merasa sangat haus, buang air kecil berlebihan
dari biasanya apa lagi pada malam hari, cepat lelah, penurunan berat badan
secara drastis tanpa melakukan diet, sering terjadi sariawan, penglihatan mulai
kabur, jika ada luka maka susah sembuh. Pada diabetes militus tipe 1 biasanya
muncul pada saat anak – anak atau remaja
dan lebih parah. Orang yang beresiko mengalami diabetes ini adalah pada usia 25
tahun keatas, umumnya pada usia 40 tahun. Faktor lain adalah karena adanya
diabetes yang diturunkan oleh orang tua dan saudara sekandungnya juga memiliki
penyakit yang sama, yang paling signifikan terjadi karena faktor berat badan
berlebih.
Diabetes
bisa juga terjadi karena faktor
keturunan atau faktor lingkungan, akan tetapi bisa kita lakukan pencegahan
dengan berbagai macam cara, diantara dengan mengurangi berat badan. Jika
memiliki berat badan berlebih, kemudian mengurangi mengonsumsi makanan dan
minuman manis olahan, makan nasi dalam porsi Sedikit bahkan jika perlu bisa menggantikan nasi
dengan gandum, banyak mengkonsumsi sayur- sayuran dan buah- buahan. Serta jangan malas
melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik itu tidak mesti berolahraga,
melakukan kegiatan dirumah juga termasuk dalam hitungan bergerak seperti
membersihkan rumah dan lingkungan sekitar misalnya. Melakukan kegiatan rutin
jalan kaki dipagi hari minggu juga salah satu cara yang sangat bagus selain
berolahraga. Yang paling penting adalah hindari menonton televisi sambil makan
cemilan. Ini yang umumnya sering dilkaukan sehingga tanpa disadari terjadi
penumpukan gula, lemak yang bisa menyebabkan pemicu terjadinya diabetes
militus. Kalau kita mampu mengurangi berat badan 10% saja dari saat ini bisa
mengurangi resiko diabetes.
Oleh
karena itu mari sama – sama kita merubah kebiasaan makan kita yang tadinya
tidak sehat menjadi lebih sehat. Ini lebih baik dari pada pencegahan dengan
obat – obatan ataupun dengan jarum insulin setiap harinya. Katakan No Way untuk
diabetes, kita niatkan untuk beribadah karena jika tubuh kita sehat otomatis
untuk beribadah pun akan lancar. “ dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
tenang”. Tubuh sehat dan jiwa tenang
juga bisa memperpanjang harapan hidup kita insyaallah.