Headlines News :
Home » »

Written By News and Fun on Saturday, 13 November 2021 | 20:18


"DARA MAMEEH YESS, DARAH MAMEEH NO WAY"



ULLY FITRIA, SKM

Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

                                                                                                      

 Tahukah kita semua terutama ini nyak – nyak dan aki-aki, dara-dara mameeh yang muda – muda sudah menderita penyakit diabetes, penyakit yang kalau orang kita aceh biasa menyebutnya dengan nama “darah mameeh/kencing manis/gula darah. Sedangkan orang kesehatan medis menyebutnya dengan “Diabetes Militus”. Penyakit diabetes ini tidak mengenal usia dan jenis kelamin, semua kalangan bisa terserang termasuk anak – anak muda yang usianya masih sangat belia. Tidak heran jika sekarang sering kita dengar haba ureung tuha  dara – dara mameeh ka abeh keunong gula mameeh cit dum “ (yang artinya kata orang  yang sudah tua “ anak muda (gadis belia yang cantik-cantik) sekaramg sudah pada terkena penyakit diabetes juga) sama halnya dengan mereka yang berusia tua. Hal ini disebabkan oleh pola hidup kita sekarang suka memakan makanan siap saji, junk food misalnya berhubung dengan segala aktivitas yang sangat banyak sehingga membuat ibu rumah tangga mengambil alternatif membeli makanan siap saji.Tidak hanya ibu rumah tangga semua kalangan juga lebih suka mengonsumsi makanan siap saji karena makanan- makanan tersebut sangat mudah didapat, makanan siap saji ini terkesan lebih enak dengan berbagai paduan rasa yang membuat semakin nikmat menggoyang dilidah. Padahal makanan – makanan tersebut sangat banyak mengandung gula dan pemanis buatan yang membuat penyebab utama terjadi peningkatan berat badan secara drastis dan ujung -ujung akan  terkena penyakit diabetes.  Apalagi orang kita ini kalau sudah makan umumnya tidak terkontrol, makan dengan porsi besar dan apa yang ada semua dimakan. Memang kita orang aceh ini tidak sah dikatakan “sudah makan” kalau tidak makan nasi walaupun sebelumnya sudah makan lontong dua piring, sudah makan burger misalanya atau roti atau makanan lainnya tetapi nasi juga tetap dimakan lagi dengan dalih beralasan belum makan. Jelas – jelas dalam Al – Quran disebutkan bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, terlebih persoalan makan. Hadis nabi juga menyebutkan “makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang”. Semua orang mengetahui ini tetapi sangat sulit  untuk dijalankan dan dipraktekkan langsung.

Karena penderita penyakit diabetes ini semakin hari semakin meningkat tidak hanya di Aceh tapi diseluruh pelosok dunia, maka oleh badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) setiap tanggal 14 November  ditetapkan sebagai Hari Diabetes sedunia  (World Diabetes Day). Peringatan khusus ini dibuat dari tahun 1991 hingga sekarang. Data terkini menunjukkan  jumlah penderita terus meningkat dan tercatat saat ini mencapai 422 juta orang  didunia, empat kali lebih banyak dari pada 30 tahun lalu. Didunia, penyakit diabetes ini membunuh lebih dari dari satu juta  orang setiap tahunnya . Menurut WHO jumlah penderita diabetes militus meningkat dari 108 juta orang ditahun 1980. Pada tahun 1980, kurang dari 5% orang dewasa (diatas 18 tahun) menderita diabetes didunia – tahun 2014 tingkatnya adalah 8,5%. Internasional Diabetes Federation memperkirakan hampir 80% orang dewasa menderita diabetes tinggal dinegara yang memiliki penghasilan menengah karena kebiasaan makan makanan yang enak – enak. Sedangkan dinegara maju diabetes ini dikaitkan dengan faktor kemiskinan dimana diabetes tidak akan terjadi pada masyarakat yang tidak sanggup membeli makanan mahal dan junk food, mereka sering mengonsumsi makanan sehat dan hasil olahan sendiri. Pada dasarnya ini semua kembali kepada gaya hidup masing – masing individu dalam hal mengonsumsi makanan dan aktivitas keseharian tiap orang.

Proses terjadinya penyakit ini didalam tubuh adalah pada waktu gula (glukosa) dalam aliran darah kita tidak dapat diproses dengan baik, sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit  komplikasi lainnya  seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kebutaan, gagal ginjal dan paling parah harus mengamputasi anggota tubuh bagian bawah. Saat tubuh dimasukkan makanan, tubuh akan mengurai karbohidrat menjadi gula (glukosa) . Oleh hormon yang diproduksi oleh pangkreas yang disebut dengan  insulin, akan berusaha  memerintahkan sel tubuh  untuk menyerap gula tersebut menjadi sebuah energi. Diabetes terjadi ketika insulin tidak dihasilkan ataupun tidak dapat bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan gula akan menumpuk didalam darah kita. Penyakit diabetes dibagi menjadi 2 tipe, Tipe 1 yaitu pangkreas tidak dapat menghasilkan insulin, sehingga glukosa menumpuk didalam darah. Umumnya  dipengaruhi oleh faktor genetika ataupun disebabkan oleh  infeksi virus yang dapat merusak sel – sel yang menghasilkan insulin dalam pangkreas. Sekitar 10% orang menderita diabetes tipe 1. Sedangkan pada diabetes tipe 2, pangkreas tidak cukup menghasilkan insulin atau hormon tidak bekerja dengan baik. Hal ini biasanya terjadi pada usia setengah baya atau orang tua, tetapi juga dialami oleh anak muda yang kelebihan berat badan dan kurang bergerak, kurang beraktivitas dan kurang berolahraga, hobi rebahan. Ini yang umumnya dialami oleh orang kita sekarang. Sebagian Ibu hamil kemungkinan didiagnosa mengalami diabetes gestational ketika tubuh mereka  tidak menghasilkan cukup insulin bagi diri mereka dan bayi. Sejumlah kajian memperkirakan sekitar 6 sampai 165 perempuan hamil akan menderita diabetes gestasional, mereka harus mengontrol  tingkat gula mereka melalui makanan yang mereka konsumsi, berbagai aktivitas bisa dilakukan ibu hamil untuk mencegah peningkatan gula darah agar tidak naik ketahap diabetes tipe 2.

Gejala diabetes militus antara lain : merasa sangat haus, buang air kecil berlebihan dari biasanya apa lagi pada malam hari, cepat lelah, penurunan berat badan secara drastis tanpa melakukan diet, sering terjadi sariawan, penglihatan mulai kabur, jika ada luka maka susah sembuh. Pada diabetes militus tipe 1 biasanya muncul pada saat  anak – anak atau remaja dan lebih parah. Orang yang beresiko mengalami diabetes ini adalah pada usia 25 tahun keatas, umumnya pada usia 40 tahun. Faktor lain adalah karena adanya diabetes yang diturunkan oleh orang tua dan saudara sekandungnya juga memiliki penyakit yang sama, yang paling signifikan terjadi karena faktor berat badan berlebih.

Diabetes bisa juga  terjadi karena faktor keturunan atau faktor lingkungan, akan tetapi bisa kita lakukan pencegahan dengan berbagai macam cara, diantara dengan mengurangi berat badan. Jika memiliki berat badan berlebih, kemudian mengurangi mengonsumsi makanan dan minuman manis olahan, makan nasi dalam porsi Sedikit  bahkan jika perlu bisa menggantikan nasi dengan gandum, banyak mengkonsumsi sayur- sayuran  dan buah- buahan. Serta jangan malas melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik itu tidak mesti berolahraga, melakukan kegiatan dirumah juga termasuk dalam hitungan bergerak seperti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar misalnya. Melakukan kegiatan rutin jalan kaki dipagi hari minggu juga salah satu cara yang sangat bagus selain berolahraga. Yang paling penting adalah hindari menonton televisi sambil makan cemilan. Ini yang umumnya sering dilkaukan sehingga tanpa disadari terjadi penumpukan gula, lemak yang bisa menyebabkan pemicu terjadinya diabetes militus. Kalau kita mampu mengurangi berat badan 10% saja dari saat ini bisa mengurangi resiko diabetes.

Oleh karena itu mari sama – sama kita merubah kebiasaan makan kita yang tadinya tidak sehat menjadi lebih sehat. Ini lebih baik dari pada pencegahan dengan obat – obatan ataupun dengan jarum insulin setiap harinya. Katakan No Way untuk diabetes, kita niatkan untuk beribadah karena jika tubuh kita sehat otomatis untuk beribadah pun akan lancar. “ dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang tenang”.  Tubuh sehat dan jiwa tenang juga bisa memperpanjang harapan hidup kita insyaallah.


Share this post :
 
Design By : Nanggroe WEBdev Powered By e-berita.net