Ikhtiar Ibu Rumah Tangga Dalam Sanitasi Lingkungan
Oleh : Masrida dewi, SKM
Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala
Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh menjabarkan warga di Ibu Kota Provinsi Aceh itu setiap harinya menghasilkan 230 ton sampah. Sampah-sampah tersebut sebagian bahkan tidak tertampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gampong Jawa, Banda Aceh.
(https://www.merdeka.com/peristiwa/setiap-hari-230-ton-sampah-dihasilkan-warga-kota-banda-aceh.html, Sabtu, 12 Juni 2021)
Dari data di atas dapat kita lihat Pengelolaan sampah semakin hari menjadi semakin penting. bagaimana tidak, setiap harinya rata-rata sampah 180 ton harus diangkut ke TPA regional Blang Bintang, Sampah-sampah tersebut dapat menyebabkan penyakit, merusak ekosistem, bahkan turut mendatangkan bencana seperti banjir, bila tidak di kelolah dengan baik. Sebagai ibu rumah tangga, hal yang dapat kita lakukan adalah dengan mengurangi dan mengelola sampah secara bijak dengan cara pilah pilih sampah berdasarkan jenis sampah pada sampah scala rumah tangga.
Pemilahan sampah adalah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah atau sifat sampah, Pemilahan sampah dapat di mulai di rumah-rumah terhadap sampah organik, sampah basah, sampah dapur dan sampah anorganik. Pemilahan sampah yang baik akan mempengaruhi kinerja daur ulang sampah, Salah satu langkah utama dalam pengelolaan sampah adalah sorting atau pemilahan. Sampah harus dipilah dan dibuang berdasarkan jenisnya agar pengelolaan sampah lebih mudah dan dapat di manfaatkan, di beberapa sudut kota banda aceh dapat kita lihat sudah ada tersedia tiga jenis tempat sampah dengan warna yang berbeda berdasarkan fungsinya. Apa saja jenisnya?
Hijau – Tempat Sampah Organik
Untuk tempat sampah yang berwarna hijau, di peruntukan hanya sampah-sampah organik yang dapat dibuang ke tempat tersebut. Sampah organik mencakup sampah-sampah alami seperti sisa makanan, ranting pohon, dan daun-daun. Sampah organik ini mudah terurai di alam.
Kuning-Tempat Sampah Anorganik
tempat sampah yang berwarna kuning di peruntukkan pada Sampah anorganik. contohnya adalah styrofoam, kaleng, dan sebagainya. bahan anorganik ini berbeda dengan sampah organik, anorganik yang rata-rata merupakan benda yang diciptakan oleh mesin sangat sulit terurai. bahkan sampah seperti plastik baru dapat terurai di tanah selama ratusan tahun, dan sebelum terurai plastik tersebut dapat turut merusak lingkungan. oleh karena itu, sampah anorganik harus dipisahkan dari jenis sampah lainnya dan didaur ulang.
Merah – Tempat Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Tempat sampah berwarna merah menampung khusus sampah B3 atau sampah dengan Bahan Berbahaya dan Beracun. Yang termasuk dalam kategori ini adalah pecahan kaca, bahan-bahan kimia, dan benda berbahaya lainnya. Dengan memilah sampah B3 ke kategorinya diharapkan dapat meminimalisir risiko bahaya bagi petugas kebersihan atau masyarakat sekitarnya.
Pilah Sampah Dengan 3R
Dengan kita memulai upaya mengurangi produk sampah scala rumah tangga maka diharapkan jumlah sampah yang dihasilkan juga makin berkurang, seandainya 30% dari masyrakat menerapkan ini maka bisa dibayangkan betapa signifikannya berkurang produk sampah yang di hasilkan oleh masyarakat. Salah satu upaya tahap awal di rumah tangga yang dapat ibu-ibu lakukan dengan cara 3R, yaitu: Reduce (kurangi), Reuse (gunakan) dan Recycle (daur ulang), ini adalah upaya bertahap, bukan upaya yang dilakukan setelah sampah muncul.
Contoh aksi Reduce adalah berupa aksi nyata yang dilakukan sebelum sampah ada, atau ini bisa dikatakan sebagai upaya preventif untuk mencegah sampah ada, sebagai ibu rumah tangga dengan kita lebih selektif dalam memilih produk yang akan kita beli, misalnya: mengurangi membeli produk yang menggunakan wadah plastik dengan cara membeli produk curah atau isi ulang, bagi ibu-ibu ibu yang hobi membuat pernak-pernik bisa membuat/menjahit kantung belanja nan cantik dan unik yang terbuat dari kain, memakai pembalut dari bahan bisa cuci ulang (kain), memakan makanan sampai habis dan membawah wadah sendiri pada saat membeli makanan.
Cara yang kedua Reuse yang berarti memakai kembali, misal memakai barang berulang kali seperti membawah botol minuman dan tempat makanan bila bepergian yang diharapkan kita dapat mengurangi sampah plastik secara signifikan bila dibandingkan kita membeli minuman kemasan setiap kali mau minum.
Dan cara yang terakhir adalah Recycle adalah mendaur ulang , kita dapat merecycle dengan cara yang mudah dan tidak perlu rumit, tapi dapat dimulai dengandaur ulang sampah organik, yuk. Misalnya kita bisa menjadikan tempat/wadah makan menjadi pot tanaman apotik hidup atau bunga, semua akan terasa mudah kita lakukan bila kita peduli dengan lingkungan di sekitar kita, bagaimana mudah bukan?
Dengan kita menerapkan langkah-langkah memilih dan memilah sampah maka diharapkan sampah-sampah yang telah kita pilah tersebut menjadi bermanfaat misalnya sampah organik dapat dimanfaatkan dalam membuat kompos dan pupuk cair, begitu juga halnya dengan sampah plastik, karton bekas dan kertas koran bekas bila kita pilah dan kita pisahkan dari sampah organik yang basah dan berbauh maka masih dapat digunakan kembali oleh para pengumpul sampah dan tentunya ini mempunyai nilai ekonomis bagi mereka dengan cara di jual kembali.
Mulai dari sekarang ayo kita mengurangi penggunaan sampah anorganik, Dari semua upaya yang kita lakukan di harapkan dapat menjadikan sampah organik dan anorganik menjadi bermanfaat, di samping juga dapat mengupayakan pengurangan produk sampah rumah tangga. Ayo Ibu-ibu kita pilah pilih sampah demi lingkungan yang sehat dengan tindakan nyata yang dapat kita mulai dari rumah kita..