Home »
Profile Pemain Sepakbola (Profile Football Player)
» Profile Roman Chmelo
Profile Roman Chmelo
Written By News and Fun on Saturday, 31 March 2012 | 04:23
Siapa yang tak kenal sosok midfielder berdeterminasi tinggi ini? Roman adalah simbol kedigdayaan barisan penyerang Arema masa kini. Pergerakannya yang luwes dan fisiknya yang mumpuni menjadikan ia sebagai salah satu dari sekian pemain Arema yang stabil penampilannya sepanjang mengikuti Indonesia Super League 2009/2010. Roman Chmelo datang di putaran II ISL 2008/2009 untuk menggantikan posisi Leo Chitescu. Pada paruh kedua musim, Roman bergabung dengan Arema hampir bersamaan dengan empat pemain asing lainnya, yakni Patricio Morales, Fortune Udo, Buston Browne, dan Boubacar Keita.
Roman merupakan satu-satunya pemain asing Arema yang bertahan di musim 2009/10. Awal kompetisi, Roman bergabung dengan empat pemain asing lainnya, yakni Pierre Njanka, Landry Poulongaye, dan duo Singapura Noh Alam Shah dan Ridhuan Muhamad.
Musim 2009/2010, Roman menjadi salah satu pemain penting dalam perjalanan Arema meraih titel ISl dan finalis Piala Indonesia. Bermain sebagai gelandang serang, playmaker, second striker, hingga striker pun diperankan pemain kelahiran 9 September 1980 ini. Catatan golnya pun cukup tajam, 14 gol di ISL, selisih satu gol dengan top skor Arema Noh Alam Shah.
Tidak butuh waktu lama Roman untuk menjadi idola Aremania. Meski ia hampir tersingkir di awal ISL 2009/2010 karena tidak sesuai dengan kebutuhan Robert Albert, namun perlahan pasti akhirnya ia mampu menjawab segala keraguan yang ditimpakan kepadanya.
Total 15 gol di ajang ISL 2009/2010 ia buat untuk mengantarkan Singo Edan meraih gelar ISL untuk pertama kalinya. Sementara, di ajang Piala Indonesia, meski hanya 1 gol dan beberapa kontribusi berupa assist sanggup mengantarkan Arema menjadi Runner Up Piala Indonesia sebelum dikalahkan Sriwijaya FC pada final yang berlangsung di Solo beberapa waktu lalu. Roman Chmelo saat ini menjadi idola Aremania bersanding dengan beberapa pemain kunci seperti Noh Alam Shah, M. Ridhuan, dan sederet pemain lainnya. Loyalitasnya bersama Singo Edan sudah terbuktikan dengan adanya deal antara dia dengan management Arema untuk memperkuat tim berjuluk Singo Edan pada musim kompetisi 2010/2011.
Di musim 2010/2011 Roman tampil dengan posisi dia biasanya, yaitu sebagai gelandang serang. Berdiri di belakang striker tak membuat pemain yang satu ini kehilangan akal untuk menjadi bomber yang mematikan. Tak ada yang perlu diragukan dari sosok Roman Chmelo. Perfect. Selain determinasi tinggi di lapangan, kecintaan Roman kepada Singo Edan tak perlu lagi dipertanyakan.
Musim ini, mantan ujung tombak Selangor PKNS itu menjadi pemain kedua yang paling sering memperkuat Arema setelah Ahmad Bustomi yaitu sebanyak 23 kali dan bermain selama 1.865 menit. Catatan lainnya adalah mengoleksi 10 gol bagi Singo Edan dan mendapatkan empat kartu kuning.
Roman Chmelo menjadi pemain yang tidak tergantikan di mata Miroslav Janu. Tusukan dan determinasinya merupakan ciri khas dari sosok pemain asal Nova Bana itu, selain tendangannya yang akurat. Tak jarang dia menjadi penentu kemenangan Arema dan menjadi pemecah kebuntuan.
Sebagai gelandang serang, pemain ini mencatatkan sesuatu yang luar biasa. Yakni menjadi top skor dalam tim dan menjadi pemain yang mencetak gol tercepat pertama di Liga Super Indonesia, pada saat melawan Persibo, sebelum dipecahkan oleh rekan setimnya sendiri, Musafri saat melawan Bontang FC.
Tentang perolehan runner up musim ini, Roman menyatakan “Over all semua orang bahagia sekarang, target finis runner up tercapai dan ya sangat melegakan tentunya. Setelah semua yang kami (pemain, pelatih, official, red) lalui musim ini, bisa disebut ini akhir yang tak pernah kami sangka. Sungguh ajaib. Whole season is like miracle.”
Pemain kelahiran 9 September 1980 ini memiliki loyalitas yang tinggi dan figur yang low profile. Tak heran banyak Aremania yang mengidolakan sosok CR9. Sampai tutup musim kemarin, Roman masih memegang rekor sebagai legiun asing non Afrika dan Latin yang paling lama bertahan di klub tanah air. Roman total sudah berkostum Arema selama tiga setengah musim.
Menanggapi hal itu, Roman mengaku senang suasana di Malang dan sudah menganggapnya sebagai rumah sendiri. Namun Roman belum tahu tentang masa depannya di Arema karena hal itu tergantung pada keputusan manajemen dan pelatih nantinya. “Aku senang dan kerasan tinggal di Malang, makanannya, cuacanya, juga dengan sambutan Aremania. Saat ini aku akan liburan dulu ke kampung halaman dan akan kembali untuk Piala Indonesia,”
Ada sesuatu yang menarik tentang masalah kuliner, ternyata dia suka sekali dengan bakso dan rawon, seperti yang dia sampaikan kepada ongisnade.net “Rawon nomor satu! Eh, bukan, rawon nomor dua. Nomor satunya bakso,” katanya mengoreksi sambil menyebut salah satu waralaba bakso lokal Malang. “Saya harus amat menjaga pola makan. Karena kalau makan terlalu banyak, saya tidak kuat lari atau latihan, hahaha. Sayang, karena disini ada banyak makanan enak yang harus dicicipi.”
Satu hal lagi, dalam interview antara Roman dengan ongisnade.net lagi, Roman mengisahkan, bahwa masa kecilnya dia dipanggil dengan nama‘Kichi’. “Kicsi diucapkannya ‘Kichi’, karena saya berasal dari Nova Bana yang dimana banyak penduduknya berasal dari Hungaria, maka nama panggilan Kicsi itu juga dari bahasa Hungaria, artinya Kecil.” Hahahaha mergo opo’o yo di diceluk “licek”?
Momen terbaik
Cukup sulit menentukannya, karena Roman memiliki performa yang impresif di setiap laga. Namun, berdasarkan komentar sang pemain sendiri, mencetak dua gol ke gawang Bontang FC pada laga penutup musim adalah yang paling luar biasa baginya. Dengan keadaan tim yang serba bermasalah akibat miss-manage dari pengurus klub, Roman mengakui, sebuah keajaiban bisa turut serta mengantarkan Arema menjadi Runner Up Liga Super Indonesia 2010/2011.
Sementara itu, Roman pun menutup musim ini dengan raihan ekselen, top skorer Arema dengan menyarangkan total 10 gol. Bukti kongkret kontribusinya di skuad Singo Edan.
Dakujeme Roman,, tvoja spravodlivosť vernosť, úspechy nebudú zabudnuté Aremania (Terima kasih Roman, jasamu, loyalitasmu, prestasimu tidak akan terlupakan oleh Aremania).
Rapor musim lalu: 9
Sumber ayas ambil dari berbagai referensi.
Salam Satoe Jiwa.