Headlines News :
Home » » Naikkan harga gas, pemerintah kantongi Rp 6 triliun

Naikkan harga gas, pemerintah kantongi Rp 6 triliun

Written By News and Fun on Sunday 6 May 2012 | 02:30

Naikkan harga gas, pemerintah kantongi Rp 6 triliun



Pemerintah melalui Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) telah berhasil menaikkan harga gas dengan beberapa pembeli gas termasuk Perusahaan Gas Negara (PGN).

BP Migas mengatakan bahwa telah terdapat 11 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang telah menyetujui kenaikan harga gas menjadi sekitar USD 6 per juta British Thermal unit (MMBTU). Dengan begitu, penerimaan negara dari sektor gas dapat bertambah Rp 6 triliun tahun ini.

"Nanti Selasa depan akan  ditandatangani di depan pak Menteri ESDM (Jero Wacik) untuk perjanjian kenaikan harga gasnya," kata Deputi Pengendalian Operasi BP Migas Rudi Rubiandini kepada wartawan di Jakarta, Minggu (6/5).

Rudi mengatakan, harga gas tersebut semula berkisar antara USD 1,82 hingga USD 3 per MMBTU. "Semuanya bermuara di USD 6 per MMBTU. Kita tidak mau terlalu tinggi untuk dalam negeri," ujar Rudi. Total volume gas yang telah disetujui untuk dinaikkan adalah sebesar 700 miliar British Thermal unit per hari (BBTUD).

Menurut Rudi, jika harga masih murah maka para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas tersebut akan terhambat dalam proses perawatan dan work over karena pendapatan yang diterima dari harga jual gas kemarin terlalu rendah. "Tapi kalo harga rendah kan kasihan. Sekarang semua sekitar USD 6 (per MMBTU)," katanya.

Tetapi, perusahaan pembeli gas tidak bisa meminta tambahan pasokan dengan harga USD 6 per MMBTU. Pasalnya, harga tersebut juga masih murah sehingga perusahaan tidak akan berkembang dengan harga yang murah.

"Harga masih USD 6 tidak ada tambahan pasokan (karena) tidak punya lagi barangnya. Kalau harga tidak naik hulu bisa tutup. Jadi statusnya masih rescue kalo baru sampai USD 6. Kalau mau jaminan, kena top harga harus di atas USD 11," tegas Rudi.

Rudi menambahkan pada tahun ini juga ada sekitar 12 kontrak lagi yang masih menunggu untuk direnegosiasi. "Kalau ini terjadi tahun 2013 nanti kita dapat tambahan lagi," pungkasnya.

Adapun volume gas yang telah direnegosiasi adalah dengan Pertamina sebanyak 19 BBTUD, CNOOC dengan PHE ONWJ 1 BBTUD untuk menghidupkan lapangan Zulu, Pertamina EP dengan PGN 110 BBTUD, Conoco Phillips dengan Petronas Duyong 263 BBTUD, Conoco Phillips dengan PGN 300 BBTUD, Medco dengan PLN Indralaya 18 BBTUD, PHE WMO dengan PLN 123 BBTUD, JOB Talisman Pertamina dengan PKB 10 BBTUD, Pertamina EP dengan Pupuk Sriwijaya 166 BBTUD, Santos Maleo dengan PGN 80 BBTUD, Hess blok Pangkah 57 BBTUD.



merdeka.com
Share this post :
 
Design By : Nanggroe WEBdev Powered By e-berita.net