Ketua Komite Audit Internal PSSI, Asril Umri ketika melakukan jumpa pers di Kantor PSSI (2/5) , mengungkapkan PSSI bersama dengan lima auditor dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan mengungkap kasus tersebut. Audit rencananya akan dilakukan mulai hari Senin (7/5) pekan depan.
"Ini hanya salah satu faktor. Kita membaca laporan ada transfer uang dari seseorang masuk ke PSSI dan uang ini dibukukan di PSSI tapi uangnya tidak ada. Uang itu kurang lebih jumlahnya Rp 20 miliar. Kemudian beberapa bulan kemudian uang ini dikembalikan dan totalnya sama. Ini uang dari mana," ujarnya.
Asril juga menuturkan bahwa audit tersebut dilakukan berdasarkan laporan audit yang dilakukan oleh kantor auditor independent Deloitte yang sebelumnya sudah melakukan review audit. Dari laporan tersebut menunjukan adanya sejumlah penyelewengan keuangan PSSI saat masih dipimpin oleh Nurdin halid.
"Oleh karena itu, kami mencoba membuktikan dugaan-dugaan itu benar atau tidak. Jadi, kami dalam waktu dekat ini akan mencoba masuk ke dalam PSSI. Mudah-mudahan waktunya tidak terlalu lama," ujarnya.
Sebelumnya, PT LI dan Badan Liga Indonesia (BLI) pernah menolak untuk diaudit oleh tim audit Deloitt yang ditunjuk oleh PSSI. Saat itu Ketua BLI, Andi Darussalam Tabussala berdalih bahwa BLI sedang dlam proses akhir audit dan akan menyerahkan hasil audit kepada pengurus lama.
Asril sendiri menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin agar proses audit PT LI dan BLI tersebut tidak mengalami kegagalan seperti sebelumnya. Apalagi, kata dia, saham PT LI saat ini adalah 99 persen sahamnya dimiliki oleh PSSI.
"Sampai dengan hari ini, masih tercatat bahwa PT LI, 90 persen sahamnya adalah milik PSSI, dan itu belum pernah diubah, sesuai dengan keputusan pemerintah. Jadi, kita akan berusaha untuk mengungkap kejanggalan-kejanggalan ini. Jika ditemukan bukti, baru kita akan proses ke ranah hukum," tegasnya.