Jokowi
merupakan panggilan akrab walikota solo dengan nama joko widodo
merupakan walikota solo yang merubah kota solo menjadi kota yang berseri
tanpa korupsi serta penataan kota solo sebagai pusat ekonomi dan budaya
dengan moto "Solo Spirif Of Java". Berawal dari seorang pengusaha
kemudian di beri amanah rakyat sebagai orang nomor satu di solo
menjadikan kota solo sebagai kota ekonomi dan budaya.
Keberhasilan Jokowi
menata kota solo di mulai dari merelokasi pedagang barang bekas di
taman banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan
hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan
kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka
(disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Jokowi juga tak segan
menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.
Dan
pada 2008 jokowi di pilih majalah tempo sebagai salah satu 10 tokoh,
bahkan jokowi di gadang-gadang akan di calonkan menjadi gubernur DKI
oleh partai pengusungnya yakni PDI Perjuangan.
Beberapa hal yang mungkin Anda perlu tahu tentang Joko Widodo, Walikota Solo
- Dua kali terpilih menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara pada periode kedua lebih dari 90%
- Beliau tidak pernah mengambil gajinya sebagai walikota (berkisar
Beliau sebenarnya tidak antusias (tidakàsekitar +/- 7-8 juta rupiah)
menginginkan membicarakan masalah ini, mem-blow up masalah ini).
- Beliau setiap hari hanya duduk dikantor +/- 2-3 jam, selebihnya terjun langsung ke lapangan, sidak, dll.
- Beliau adalah seorang yang pro rakyat; pro pasar, pro pengusaha
(kecil), namun bukan seorang yang anti investasi dan
pengusaha-pengusaha. Beliau sangat selektif mengurusi masalah
pembangunan (apalagi menyangkut kehidupan rakyat nya).
- Beliau menggunakan mobil dinas pribadi nya yang sudah 10 tahun
belakangan dari walikota sebelumnya belum pernah diganti (menurut cerita
pernah beberapa kali mogok, namun tidak lantas sampai mengganggu
aktivitasnya).
- Beliau
adalah seorang pemimpin yang tegas, terbukti beberapa perangkat
dibawahnya yang tidak mengikuti “cara” beliau, akan segera ditinggal
oleh nya.
Sebenarnya
masih banyak sekali hal-hal yang yang di lakukan dari Jokowi untuk
rakyatnya. Nah pemimpin inilah yang yang di perlukan di seluruh
indonesia. berikut ini sedikit profil dari jokowi
Profil Jokowi :
Nama : Ir. Joko Widodo
Nama Akrab : Jokowi
Tempat Tanggal Lahir : Surakarta, 21 Juni 1961
Partai politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Lulusan : Universitas Gadjah Mada 1985
Pekerjaan : Pengusaha
Agama : Islam
Profil Facebook : jokowi
Akun twitter : jokowi_do2
Email: jokowi@indo.net.id
Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman No. 2 Telp. 644644, 642020, Psw 400, Fax. 646303
Alamat Rumah Dinas : Rumah Dinas Loji Gandrung Jl. Slamet Riyadi No. 261 Telp. 712004
HP. 0817441111Karir:
- Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)
- Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
- Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Penghargaan:
- Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"
- Menjadi walikota terbaik tahun 2009
-
Pak Joko Widodo jg meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas
kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
selain
itu, berkat kepemimpinan beliau (dan tentunya semua pihak yg membantu),
kota Solo jg banyak meraih penghargaan, di antaranya
- Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah- Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
- Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
- Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
Ir. Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961; umur 50 tahun)[1], lebih dikenal dengan nama julukan JokoWi, adalah walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bakti 2005-2015. Wakil walikotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Ia dicalonkan oleh PDI-P[2].
Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985.[1] Ketika mencalonkan diri sebagai walikota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih.[3] Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.[3] Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"[4]. Ia pun akan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub tahun 2012 dengan Basuki Tjahaja Purnama, mantan bupati Kabupaten Belitung Timur.
Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985.[1] Ketika mencalonkan diri sebagai walikota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih.[3] Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.[3] Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"[4]. Ia pun akan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub tahun 2012 dengan Basuki Tjahaja Purnama, mantan bupati Kabupaten Belitung Timur.