Sebelumnya, kata Nasrullah, melalui Curiculum Vitae (CV) atau daftar riwayat hidup yang diterima Baperjakat, nama yang diusulkan bukan atas nama H.M Bakri Usman, tapi diubah menjadi Muhammad Usman.
“Apalagi saat dilihat dari CV-nya, dia yang mengatasnamakan Muhammad Usman memiliki pengalaman yang cukup besar di bidang keagamaan membuat tim Baperjakat untuk mengangkat Bakri Usman,” ujar Nasrullah , Jumat 8 Februari 2013.
Namun, kata Nasrullah, sesaat setelah diketahui kalau Muhammad Usman itu adalah Haji Bakri, BKPP langsung menganulir atau membatalkan pengangkatan dia.
"Sesaat sebelum dilakukan pelantikan kita dapat informasi kalau Muhammad Usman adalah Haji Bakri. Kita langsung membatalkannya dan tidak memanggilnya lagi,” ujarnya.
Namun kenapa nama Muhammad Usman masih tertera dalam SK pelantikan?
“Bagaimana kita mau melakukan pengecekan, kan media tahu sendiri kalau mereka (pejabat yang dilantik) mencapai ratusan,” ujarnya.
Masalah lainnya, kalau SK itu sudah dianulir mengapa pula Haji Bakri masuk kantor itu?
Menurut Nasrullah, sejak tidak jadi dilantik dan namanya dibatalkan dalam SK pengangkatan, Bakri juga tidak masuk kantor dan menempati posisi Kepala Bidang SDM Badan Dayah.
Keterangan Nasrullah ini bertolak belakang. Pasalnya, saat Kepala Badan Dayah Rusmiady menggelar konferensi pers tadi siang di Badan Dayah, Haji Bakri justru sudah menempati ruangan Kepala Bidang Pembinaan SDM.
Pantauan kami, saat mengetahui dirinya jadi incaran wartawan, Haji Bakri secara tiba-tiba menutup tirai jendela kantornya. Ia juga memerintah para staf Bidang Pembinaan SDM Badan Dayah Aceh, untuk melarang wartawan masuk ke ruangan.
Bakri malah berpesan kepada stafnya kalau ia tidak mau ditemui wartawan.
H.M Bakri Usman sebelumnya staf Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi atau Dishubkominfo Pemerintah Aceh. Selain itu Bakri juga pernah menjadi anggota tim Amar Ma'ruf Nahi Mungkar Banda Aceh.
atjehpost.Com
