JAKARTA - Tidak benar Partai Aceh melakukan kekerasan maupun intimidasi secara terstruktur dan masif.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Partai Aceh Fachrul Razi, ketika memberi kesaksian dalam sidang lanjutan gugatan Pilkada Aceh di Gedung Mahkamah Konsititusi di Jakarta, Senin 30 April 2012.
"Saya bertanggung jawab terhadap rilis media dan selalu kami himbau dari mulai pusat hingga ketingkat gampong agar selalu mengedepankan prinsip non kekerasan dan demokrasi,"
Ia menambahkan di dalam Partai Aceh, setiap anggota punya kartu anggota, kalau tidak punya berarti hanya simpatisan. "Tim sukses atau bukan juga bisa dilihat dari kartu tim sukses," ungkapnya.
Untuk kendaraan partai, menurut Fachrul PA tidak punya kendaraan resmi partai, kalau pun di cat warna partai itu merupakan inisiatif pribadi dari pemilik.
Ketika ditanya apa hubungan PA dan KPA, Fachrul menjawab PA dan KPA adalah dua badan yang berbeda. "KPA adalah badan tempat bernaungnya mantan kombatan."
Saat ini sidang telah selesai, pembacaan vonis oleh MK untuk sidang gugatan Pilkada Aceh akan dilakukan pada hari Jumat, 4 Mei 2012.
