Headlines News :
Home » » Profil Malik Mahmud ( Wali Nanggroe Aceh)

Profil Malik Mahmud ( Wali Nanggroe Aceh)

Written By News and Fun on Thursday 19 April 2012 | 23:42

 


Nama Malik Mahmud yang sebenarnya: Malik Khaidir Mahmud. Pegawai pendaftaran kelahiran di Singapore tidak tau bagaimana mengeja Khaidir, maka ditulis Hayther atau Haythar. Penggunaan kata Al pada namanya, rekaan PA saja. Orang Aceh kan suka arab"-an (Al-Biruny). Malik lahir dan dibersarkan di Singapore. Baru menginjak Aceh setelah penandatanganan MoU.

Ibunya berasal dari Lampreh, Lambaro. Ayahnya, Haji Mahmud, berasal dari Lampuuk, Banda Aceh, asli Aceh, lari ke Singapura ketika mau ditangkap Belanda (Mujahidin). Al-Marhum pedagang Aceh yang hebat, sangat kaya, punya tanah di mana" di Singapore. Haji Mahmud adalah gembong DI, sangat bersahabat dengan Teungku Ilyas Leube dan Teungku Daud Bereu'eh. Hubungannya dengan Hasan Tiro hampir seperti anak.

Hasan Tiro selama DI sangat rapat dengan keluarga Mahmud, terutama dengan Amir Rashid (abangnya Malik, salah seorang Mentri GAM). Haji Mahmud sangat berjasa pada masyarakat Aceh di Singapore, dan juga bagi orang Melayu, dikenal sebagai Ayah Aceh. Ketika terjadi racial clash di Singapore, orang Melayu seluruh Geylang lari berlindung ke rumahnya. Orang" Aceh Kongsi, Permi, Permai (perusahaan2 besar Aceh di Malaya), banyak mendapat kontak awal di luar negeri melalui Haji Mahmud.

Malik punya banyak sepupu di Indonesia. Raja Kopi Indonesia, almarhum Mustapha ("Van Mook"), adalah salah seorang sepupunya dari pihak ayah.

Saat pertemuan di Stavanger, Nur Djuli mengusulkan kepada Hasan Tiro untuk mengangkat Malik Mahmud menjadi Perdana Menteri dan Zaini Abdullah sebagai Menteri Luar Negeri Neugara Acheh. Kesepakatan itu tertuang dalam Deklarasi Stavanger pada hari minggu, 2 Juli 2002.

Setelah Wafat Muhammad Hasan Tiro, Malik Mahmud Di Angkat Menjadi Pemangku Wali Nanggroe, Dan Tepat Hari Jumat, 2 November 2012, Malik Mahmud Di Angkat Menjadi Wali Nanggroe Perioe 2012-2019.

Dalam qanun ini, wali nanggroe merupakan pemimpin adat. Di antara tugasnya adalah mengukuhkan parlemen Aceh dan kepala Pemerintahan Aceh secara adat, memberikan pandangan, arahan, dan nasehat kepada eksekutif dan legislatif.
Share this post :
 
Design By : Nanggroe WEBdev Powered By e-berita.net