Sejumlah tokoh, pejabat bahkan mantan pentolan pemuda muslim asal
Indonesia disinyalir menghadiri HUT kemerdekaan Israel ke-64, di gedung
School of the Arts di jantung Singapura, pada Kamis (26/4/2012).
Padahal
seperti kita ketahui, mayoritas rakyat Indonesia -khususnya mereka yang
muslim- bersama pemerintah teguh berprinsip tidak akan mengakui negara
Israel lantaran penjajahan mereka terhadap Palestina.
Seperti
dikutip merdeka.com, para tamu dari Indonesia itu semua ternyata muslim.
Mereka adalah politikus tersohor bersama istri berjilbab, dua
perwakilan dari KADIN (Kamar Dagang dan Industri), pengusaha, dan bekas
petinggi organisasi pemuda Islam.
Selain bahasa Indonesia yang
mereka gunakan, mereka kelihatan berbeda ketimbang tamu lain lantaran
berpakaian batik. Ada bercorak kota-kotak warna merah dan batik coklat.
Tiga di antaranya mengenakan setelan jas.
Namun dari para tamu
yang tertangkap kamera, jelas terlihat Ferry Mursyidan Baldan, mantan
politisi partai Golkar yang saat ini manjadi politisi partai Nasional
Demokrat (Nasdem) pimpinan Surya Paloh.
Mendapat kabar tersebut,
aktifis kemanusian yang peduli terhadap Palestina, dr. Joserizal
Jurnalis mengecam keras kelakuan sejumlah tokoh tersebut. Menurutnya,
mereka yang menghadiri HUT Kemerdekaan Israel telah melanggar
konstitusi. “Yang jelas mereka melanggar konstitusi,” tuturnya kepada
voa-islam.com, Senin (30/4/2012).
Ia juga menegaskan bahwa salah
seorang yang ada di foto tersebut adalah Ferry Mursyidan Baldan. “kalau
di foto itu Ferry Mursyidan Baldan,” kata pendiri organisasi
kemanusiaan Mer-C (Medical Emergency Rescue Committe) ini.
Ia
menilai bahwa dalam pembukaan UUD 45 dinyatakan bahwa penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan, maka menghadiri HUT kemerdekaan Israel sebagai
negara penjajah yang berdiri di atas tanah Palestina, jelas merupakan
pelanggaran konstitusi dan mengkhianati negara.
“Di pembukaan
konstitusi Republik Indonesia itu ada, bahwa kemerdekaan itu adalah hak
segala bangsa dan penjajahan itu harus dihapuskan dari muka bumi karena
tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan, itu jelas! Kalau itu
dia langgar, dia mengkhianati negara ini, itu saja!” pungkasnya. [Ahmed
Widad]
+ komentar + 1 komentar
itu lah.... ngak punya pikiran mereka