Headlines News :
Home » » TNI AL Pos Peudada Sering Peras Nelayan, Masyarakat Kecewa

TNI AL Pos Peudada Sering Peras Nelayan, Masyarakat Kecewa

Written By News and Fun on Saturday 28 April 2012 | 21:32

Bireuen- Ekses dari kejadian pemukulan Jafaruddin Muhammad (35) warga Gampong Pulo Kecamatan Peudada, mulai terkuak sedikit demi sedikit tingkah laku sejumlah prajurit TNI AL yang berpos di muara dan berhadapan dengan PPI Peudada.

Kepada The Globe Journal, Sabtu (28/4) sejumlah nelayan dan pekerja kasar di PPI mengakui aksi pemalakan bukan kali ini saja terjadi. Jauh sebelumnya, aksi premanisme aparat keamanan laut, sudah sering terjadi.
“Bukan kali ini saja bang mereka memukul dan memalak (memeras) kami. Malah sudah sering. Namun kali ini sudah keterlaluan,” Kata nelayan yang minta namnya tidak dituliskan.
Menurut warga, TNI AL {os Peudada, akan marah bila permintaan mereka untuk mendapatkan ikan cuma-cuma, ditolak oleh nelayan. Bahkan permintaan mereka sudah tidak wajar lagi. Sebab jumlah yang dimabli sudah mencapai satu keranjang sekali ambil.
Yang lebih parah lagi, ikan yang mereka ambil itu, bukan untuk dimakan, akan tetapi untuk dijual kembali dengan harga yang lebih murah. Mereka juga mengatakan, keberadaan TNI AL di sana, lebih sering membuat masyarakat tidak nyaman. Bukannya memberikan perlindungan, mereka malah menjadi pemalak yang menggunakan atribut negara.
“Kami mengakui resah dan terganggu dengan kehadiran mereka. kami sering sekali di palak. Bahkan ikan yang mereka mabil sering kali terlalu banyak. Bahkan ikan-ikan itu mereka jual kembali dengan harga yang miring,”
Warga meminta agar keberadaan Pos tersebut untuk dipertimbangkan kembali. Sebab selain membuat warga tidak nyaman, kehadiran pasukan penjaga kedaulatan laut itu sering sekali membuat nelayan mengalami kerugian dan bengkak badan.
Terkait dugaan pemukulan oleh TNI AL terhadap nelayan di Peudada, Komandan Pos TNI Angkatan Laut Peudada, kepada wartawan, Serma Joko Saputro mengatakan apa terjadi pada merupakan kesilapan anggotanya.
Menurut Danpos, Hal itu dilakukan oleh perseorangan, bukan atas nama institusi. Pun demikian, dia tetap mengakui Kesalahan ini tanggung jawabnya selaku Danpos. Untuk itu, dia akan melakukan pendekatan dengan pihak keluarga korban untuk menyelesaikan masalah itu.
Terkait persoalan pemberian ikan dari nelayan yang berujung salah paham dan terjadi pemukulan, Joko mengatakan ia sudah mendengar laporan dari nelayan. Rencananya, dia akan melakukan duduk rembug dengan nelayan, namun kejadian itu kadung terjadi.
Share this post :
 
Design By : Nanggroe WEBdev Powered By e-berita.net