Aceh Utara-
Akibat survei sismic 2D Zaratex NV di Blok Sawang-Matang Lada enam rumah dan
bangunan warga dilaporkan retak setelah recording (peledakan dynamid, fase
survey seismic 2D) di beberapa Gampong kecamatan Nisam, Aceh Utara.
Enam rumah rumah dan bangunan yang rusak tersebut diantaranya milik M Nasir [34] warga Gampong Paloh Mampre Kecamatan Nisam, Aceh Utara, dinding beton sumurnya [palang mon beton] retak. Eks mantan kombatan GAM itu yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh [KPA] telah melaporkan hal tersebut kepada perusahaan, Karena pihaknya hampir tiap hari mempertanyakan hal tersebut sehingga dibayar sebesar 1 juta rupiah. Demikian sebut Tim Advokasi Aceh Liberation Front [ALF Pasee] koordinator Sawang Isbahannur kepada The Globe Journal, Kamis (24/5).
Isbahannur menjelaskan, kerusakan survey seismic dirasakan oleh Mahyeddin [54] warga Paloh Mampre, Nisam Aceh Utara pondasi dan tiang rumahnya retak-retak. Nani [52] warga Meunasah Meucat, Nisam Aceh Utara teras rumahnya putus setelah pengeboman perusahaan migas itu.
Sementara Murdani [28] dan Haji Nikmat [62] warga Meunsah Meucat kecamatan Nisam juga merasakan imbas survey Zaratex, pagar beton dan posisi dapor rumahnya putus dan bergeser setelah diguncang dynamid TNT. TNT jenis C1,C2,C3 dan C4 buatan Rusia itu juga guncang rumah Cek Muli [32] warga Binje, Nisam Aceh Utara.
“Warga yang terkena imbas lansung tersebut telah melaporkan kepada Zaratex NV, namun hingga saat ini perusahaan migas itu enggan merespon keluhan warga, “sebut Isbahannur.
Enam rumah rumah dan bangunan yang rusak tersebut diantaranya milik M Nasir [34] warga Gampong Paloh Mampre Kecamatan Nisam, Aceh Utara, dinding beton sumurnya [palang mon beton] retak. Eks mantan kombatan GAM itu yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh [KPA] telah melaporkan hal tersebut kepada perusahaan, Karena pihaknya hampir tiap hari mempertanyakan hal tersebut sehingga dibayar sebesar 1 juta rupiah. Demikian sebut Tim Advokasi Aceh Liberation Front [ALF Pasee] koordinator Sawang Isbahannur kepada The Globe Journal, Kamis (24/5).
Isbahannur menjelaskan, kerusakan survey seismic dirasakan oleh Mahyeddin [54] warga Paloh Mampre, Nisam Aceh Utara pondasi dan tiang rumahnya retak-retak. Nani [52] warga Meunasah Meucat, Nisam Aceh Utara teras rumahnya putus setelah pengeboman perusahaan migas itu.
Sementara Murdani [28] dan Haji Nikmat [62] warga Meunsah Meucat kecamatan Nisam juga merasakan imbas survey Zaratex, pagar beton dan posisi dapor rumahnya putus dan bergeser setelah diguncang dynamid TNT. TNT jenis C1,C2,C3 dan C4 buatan Rusia itu juga guncang rumah Cek Muli [32] warga Binje, Nisam Aceh Utara.
“Warga yang terkena imbas lansung tersebut telah melaporkan kepada Zaratex NV, namun hingga saat ini perusahaan migas itu enggan merespon keluhan warga, “sebut Isbahannur.
Disebutkan,
yang namanya perusahaan migas tidak ada yang bisa dipercaya. Mereka
mementingkan provit belaka, sementara kerugian warga, kerusakan lingkungan, dan
matinya ratusan jenis habitat dalam tanah mereka tidak mau tahu karena yang
mati itu bukan anak maupun saudaranya. Demikian kata Isbahannur mahasiswa
Unimal.
The Globe
Journal belum memperoleh klarifikasi dari pihak Zaratex NV. [