TAUFAN MUSTAFA | Foto : TAUFAN MUSTAFA
BANDA ACEH - Perdamaian di Aceh tetap berjalan mulus walaupun program pemantauan oleh Uni Eropa dengan stakeholder terkait berakhir. Hal ini dikatakan Gubernur Aceh terpilih Zaini Abdullah pada penutupan Aceh Peace Prosess Support Program (APPS) di Hermes Palace Hotel, Rabu 23 Mei 2012.
Berakhirnya pemantauan perdamaian oleh LSM dan lembaga pemerintah luar negeri yang didanai Uni Eropa, menurut Doto Zaini, sapaan akrab Zaini Abdullah, tidak serta merta membuat perdamaian Aceh berakhir.
"Dengan berakhirnya APPS, maka hubungan dengan Pemerintah Pusat saya kira dilanjutkan dengan cara pendekatan dan lobi-lobi. Dan itu memang sudah rencana antara kedua pihak terkait," kata Doto Zaini.
Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Pusat, kata dia, melalui Menteri Koordinator Polhukam akan melanjutkan kerjasama, dengan lobi-lobi terutama dalam implementasi MoU Helsinki.
"Meskipun pantauan asing telah berakhir kita berharap bahwa pedamaian ini terus berlanjut. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan perdamaian ini, sudah ada dalam visi misi kami," ujarnya.
Selain itu, kata Zaini, Pemerintah Aceh juga akan tetap membangun hubungan dengan Uni Eropa untuk melakukan program di Aceh. "Saya kira walaupun program mereka telah berakhir, tentu ada yang belum kita sampaikan kepada mereka. Sementara ini bantuan yang diberikan oleh Uni Eropa sangat bagus sekali," katanya.
Komitmen Pemerintah Aceh untuk mempertahankan perdamaian kerjasama berakhir, kata Doto Zaini, akan berlanjut berkat kerjasama yang lebih baik dan rapi.
"Terkait beberapa kasus yang dipaparkan oleh CMI (Crisis Management Initiative) yang belum selesai antara Pusat dengan Aceh, sementara pihak ketiga tidak ada lagi, kita harap perdamaian berjalan mulus. Karena mulusnya perdamaian, Undang-Undang Pemerintah Aceh, dan implementasi MoU Helsinki dengan tiga perkara, kejujuran, keiklasan dan keterbukaan.
Atjehpost.com