Gadis Suriah 1.
Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama berjanji tidak akan mengirim tentara ke medan perang kecuali benar-benar diperlukan. Komitmen itu ia sampaikan saat memperingati hari pahlawan, seperti dilansir stasisun televisi Al Arabiya, Selasa (29/5).
Di hadapan para veteran serta keluarga mereka, Obama tidak menyebut krisis nuklir Iran dan konflik bersenjata di Suriah. Ia hanya membahas perang di Afghanistan dan Irak yang digagas pendahulunya, George Walker Bush. "Setelah satu dekade diselimuti awan perang, kita bisa menyaksikan cahaya hari baru di cakrawala," katanya dalam sebuah upacara di Taman Makam Pahlawan Nasional Arlington, Virginia.
Hadirin bertepuk tangan menmyambut pernyataan presiden ke-44 itu. Peringatan hari pahlawan kali ini sungguh istimewa. Sebab, ini pertama kali perayaan berlangsung tanpa ada serdadu Amerika terbunuh di Irak. Sebelum berpidato, ia meletakkan karangan bunga di kubur tentara tanpa identitas.
Ia menegaskan mengirim pasukan ke medan tempur merupakan keputusan keliru. "Saya berjanji tidak akan melakukan itu kecuali benar-benar diperlukan," ujar Obama. Ia menambahkan bila memang harus berperang, misiharus jelas dan mendapat sokongan penuh negara.
Obama telah melaksanakan komitmennya menarik pasukan tempur dari Irak akhir tahun lalu.SEjak invasi 2003, lebih dari empat ribu prajurit negara adikuasa itu tewas di Irak. Ia juga berjanji memulangkan semua pasukan dari Afghanistan Desember tahun ini.
Mengenai Iran dan Suriah, Obama masih memilih jalan diplomati dan menerapkan sanksi ekonomi serta militer. Perang memang telah membuat citra Amerika makin jatuh, terutama di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.
