JAKARTA - Kepolisian diminta segera mengungkap secara tuntas aksi teror dan kekerasan bersenjata yang dilakukan kelompok Ayah Banta alias Vikram.
Desakan itu diutarakan kelompok masyarakat sipil Aceh yang menamakan diri Masyarakat Pro Demokrasi (MPD) yang menggelar demonstrasi damai di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa (1/5/2012).
"Kami sebagai masyarakat sipil Aceh sangat mengharapkan agar mata rantai kekerasan dan aksi teror dapat dihentikan oleh pihak kepolisian, kasus Ayah Banta menjadi hal yang sangat penting diungkap tuntas, agar Aceh tidak terkesan sebagai daerah tempat pelatihan kelompok - kelompok teror," kata juru bicara MPD, Agusta Mukhtar.
Demonstrasi itu dihadiri sekitar 100 orang pendukung yang membawa beberapa poster dan spanduk. Mereka mengingatkan pihak kepolisian transparan dan tegas dalam menyelesaikan kasus Ayah Banta dan mengungkap dalang sebenarnya.
Ayah Banta ditangkap Densus 88 Anti Teror atas dugaan terlibat berbagai tindak kekerasan dan teror bersenjata di Aceh menjelang pemilkada.
"Karena bagi kami Ayah Banta hanya operator lapangan," tugas Agusta.
Agusta mempersoalkan pernyataan kepolisain yang menyatakan bahwa Ayah Banta Cs tidak ada indikasi atau keterkaitan dengan proses Pemilukada Aceh.
"Terlalu cepat pihak kepolisian menyimpulkan aksi teror dan kekerasan yang terjadi di Aceh tidak ada indikasi dan keterkaitan dengan Pemilukada dan ini sangat bertolak belakang dengan pernyataan yang di sampaikan oleh salah seorang tersangka di salah satu media nasional yang menyebutkan bahwa aksi terror dan kekerasan yang mareka lakukan adalah untuk mengganggu proses Pemilukada di Aceh," teriak Agusta lagi.
Ia mengkhawatirkan lemahnya penyelesaian aksi teror dan kekerasan Pemilukada Aceh, akan menjadi model (laten) dalam penyelenggaraan suksesi politik Aceh dimasa depan.
"Masyarakat biasa beranggapan bahwa tindakan kekerasan adalah sesuatu yang lumrah dalam suksesi politik di Aceh," sebut Agus
Sumber Dari http://adf.ly/810wZ
