Headlines News :
Home » » Murid Kelas V SD di Medan Hamil Satu Bulan

Murid Kelas V SD di Medan Hamil Satu Bulan

Written By News and Fun on Thursday 10 May 2012 | 17:51


Medan - Di usia yang masih 12 tahun, Pink - sebut saja begitu - sudah berbadan dua. Murid kelas VI SD ini mengandung janin yang sudah berusia satu setengah bulan, setelah berulang kali digauli W (24) seorang mahasiswa.
Sri, ibu Pink, tak menyangka W tega berbuat demikian. Karena selama ia bekerja sebagai tukang cuci di kos-kosan W, Jalan Sentosa Baru, Kecamatan Medan Timur, mahasiswa semester 4 Fakultas Keguruan itu Universitas Negeri Medan (Unimed) itu terlihat alim dan sopan.
"Dia (W, red) memang dekat dengan anakku. Sampai-sampai sudah dianggap abang sendiri," kata Sri yang mengaku sering membawa Pink ke kosan W.
Sri bersama Pink yang ditemui saat akan mengadu ke Polresta Medan, Selasa (8/4) malam, mengaku peristiwa cabul itu terjadi April lalu. W, lanjutnya, datang ke rumah mereka di Jalan Pancing Gang Budi Utomo dan mengajak Pink jalan-jalan. 
Karena percaya, Sri mengizinkan W membawa Pink. Waktu itu, jam menunjukkan pukul 08.00 wib.
"Dari rumah, saya dibawa ke kost-sanya. Katanya ada hadiah yang mau dikasih. Aku sempat diberi segelas air putih. Setelah menenggaknya, aku tidak sadarkan diri," ucap Pink polos.
Pink mengaku baru tersadar sekira pukul 13.00 wib, dan mendapati dirinya berada di atas tempat tidur. "Dia (W, red) bilang aku pingsan," ujar Pink.
"Kami sudah anggap saudara, nggak nyangka tega berbuat seperti ini terhadap anakku," timpal Sri yang mengenakan jaket liris-liris dengan dalaman kaos.
Sri mengaku sudah melakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisi Pink. Hasilnya, Pink hamil. Bahkan, usia kandungannya jalan dua bulan.
"Saya akan laporkan ini ke polisi," ucap Sri yang mengaku, Pink sudah datang bulan sejak masih duduk di bangku kelas 5 SD.
Kendati telah berbadan dua, Pink tetap mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) yang berlangsung sejak Senin (7/5).
Awalnya, Sri dengan gamblang menceritakan peristiwa aib yang dialami putrinya. Tapi setelah sadar yang mengorek informasi adalah wartawan, Sri tak lagi mau cerita.
"Sudah lah bang. Jangan ngomong lagi kau, nak," ketusnya. Sri kemudian membawa Sri ke piket Reskrim. Tak lama kemudian, keduanya berjalan menuju gerbang keluar Polresta Medan. "Udah ya, bang, kami mau visum dulu ke rumah sakit," ucapnya.
Share this post :
 
Design By : Nanggroe WEBdev Powered By e-berita.net