Headlines News :
Home » » Penembakan Pangkuek Jadi “PR” Mendesak Buat Zaini-Muzakkir

Penembakan Pangkuek Jadi “PR” Mendesak Buat Zaini-Muzakkir

Written By News and Fun on Saturday 19 May 2012 | 11:01

 

Kasus pemberondongan mobil CRV BK 1808 JW di kawasan Bireuen, yang menewaskan Syukri alias Pangkuek (Sekretaris Partai Aceh Lhokseumawe) dan Cut Yetti (40), masih menyisakan sejumlah misteri. Bagi Partai Aceh (PA) musibah ini merupakanm kehilangan besar, mengingat Pangkuek adalah kader yang hebat. Makanya, jajaran partai lokal itu di Lhokseumawe mengibarkan bendera PA setengah tiang sebagai tanda berkabung.

Seperti diberitakan harian ini kemarin, mobil korban yang sudah dicat dengan gambar dan logo PA diberondong menggunakan senjata laras panjang di kawasan Kecamatan Kutablang, Bireuen, sekitar pukul 00.30 WIB, Rabu (16/5). Akibatnya, Pangkuek dan Cut Yetti tewas. Sedangkan korban selamat bernama TM Yasir alias Popon (15), warga Desa Blang Seupeng, Kecamatan Peukan Baro, Pidie. Tapi, Popon harus menjalani perawatan khusus di RS Telaga Bunda, Bireuen, dengan pengawalan ketat polisi.

Kasus yang sangat menghentak kader dan Pengurus PA tersebut sedang dalam pengusutan aparat kepolisian dari Polres Bireuen dibantu Polda Aceh. Berdasarkan analisis pihak kepolisian, tempat kejadian, pelaku menembak korban dari arah depan, setelah kendaraan itu diserempet dan dikuntit. Di lapangan, petugas menemukan tujuh selongsong yang diduga peluru dari senjata jenis AK-47. Mobil CRV yang diberondong itu sudah ditarik ke Mapolres Bireuen.

Selain itu, kita juga melihat bahwa si penembak itu benar-benar sudah menguntit korbannya. Sang “sniper” tahu betul posisi kedua korban sebagai targetnya. Dan, si penembak mengambil posisi dan jarak yang tepat yang mungkin agar Popon terhindar dari berondongan itu.

Sebalumnya, kasus yang tak kalah mengagetkan juga terjadi di Meulaboh, di sana rumah seorang anggota DPRK setempat yang juga kader PA digranat. Walau tak ada korban jiwa, tapi kasus ini cukup membuat suasana salam masyarakat setempat mencekam.

Bagi masyarakat, kedua kasus itu adalah momok yang menakutkan. Mengganggu ketenteraman di tengah ajakan “merawat” perdamaian. Kasus-kasus itu berbeda betul dengan kasus maling ayam, kebakaran, atau pencurian sepeda motor yang masyaraklatnya bisa ikut berpartisipasi mencegah atau menangkapnya. Bahklan, belakangan ini sering terjadi kasus main “hakinm sendiri”. Sedangkan dalam kasus pengranatan dan pemberondongan senjata api --laras panjang pula-- masyarakat sama sekali tak bisa berbuat apa-apa, kecuali “menikmati” rasa takut.

Karenanya, selain menjadi tugas utama pihak kepolisian dalam menciptakan rasa aman dalam masyarakat, makanya ini menjadi “pekerjaan rumah” paling mendesak bagi pasangan pimpinan baru kita Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf. Apalagi, Gubernur/Wagub Aceh terpilih itu, dalam pertemuannya dengan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo di Mabes Polri beberapa waktu lalu berkomitmen memberantas peredaran senjata api ilegal di provinsi ini. Nah!?

Serambinews.com
Share this post :
 
Design By : Nanggroe WEBdev Powered By e-berita.net