Cucu Raja Aceh Ingatkan Zaini-Muzakir
Ahli waris keluarga besar Raja Aceh Tuanku Raja Yusuf mengingatkan
pasangan dr Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, yang memenangi Pilkada 9
April, bahwa jabatan kepala Pemerintahan Aceh adalah amanah yang harus
diabdikan untuk kepentingan dan kemajuan Aceh.
Tuanku Raja Yusuf
adalah anak dari Tuanku Raja Ibrahim bin Sultan Muhammad Daudsyah. Ia
mengingatkan agar Zaini-Muzakir harus melanjutkan perjuangan memuliakan
kembali Aceh sebagaimana yang telah terjadi ratusan tahun lalu.
"Mari
kita buktikan bahwa Aceh sebagai bangsa bermarwah dan bermartabat di
bawah bimbingan para aulia," ajak cucu Sultan Muhammad Daudsyah, Minggu
(15/4/2012) di Banda Aceh.
Tuanku Raja Yusuf, yang baru memenuhi
undangan Sultan Pahang Malaysia Sultan Ahmadsyah akhir Maret lalu,
menyerukan kepada kandidat bupati, wali kota dan gubernur yang belum
terpilih pada pilkada 9 April untuk bersatu membangun nanggroe endatu
ini. Menurutnya, membangun Aceh tidak harus menjadi kepala daerah.
Karena itu, kandidat yang terpilih diharapkan bisa menjaga komunikasi
dengan mereka.
"Mari kita akhiri kenduri demokrasi dengan salam-salaman memperlihatkan keteladanan kepemimpinan kepada rakyat," pintanya.
Cucu
raja Aceh ini mengharapkan dengan kemenangan Zaini di eksekutif dan
mayoritas kader Partai Aceh yang mengusung Zaini di legislatif, maka
qanun-qanun yang diamanahkan dalam UUPA dan MoU Helsinki, bisa segera
dilaksanakan. Dengan demikian, selama lima tahun, bisa disusun dan
disahkan qanun yang terutama berhubungan dengan perekonomian masyarakat.
"Marwah
dan martabat Aceh itu akan terus hidup dengan adanya keteladanan
sebagaimana pada masa lalu," ungkap Tuanku Raja Yusuf yang lahir pada
tanggal 14 Desember 1956. (ari/*)
Keturunan Raja
yang Sederhana
TUANKU RAJA YUSUF,
Lahir 14 Desember 1956, dalam kehidupan sederhana. Bapaknya, Tuanku
Raja Ibrahim pulang ke Aceh tahun 1939 setelah kakeknya meninggal dalam
buangan di Batavia pada tanggal 4 Februari 1939.
Bersama
bapaknya, Tuanku Raja Ibrahim, ia menetap di Lampoh Ranob Lamlo, Pidie
sampai tahun 1976. Atas prakarsa tokoh-tokoh Aceh dan Gubernur Aceh
Majid Ibrahim, ia dibawa ke Banda Aceh dan tinggal di Lampineung di
rumah pemberian Pemda Aceh. Bapaknya, Tuanku Raja Ibrahim meninggal
tahun 1982 dan dikebumikan dalam pemakaman raja-raja di samping Pendopo
Gubernur Aceh.
M Adli Abdullah, Dosen Fakultas Hukum Unsyiah,
yang gemar menulis sejarah Aceh, dan cukup dekat dengan Tuanku Raja
Yusuf, Minggu (15/4/2012) kemarin kepada Serambinews.com mengatakan,
saat ini Tuanku Raja Yusuf bekerja di Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Aceh. Sedikit teman sekerjanya tahu ia cucu raja karena tidak
menonjolkan diri.
"Walaupun ia tidak menonjolkan diri tetapi
orang yang mengenalnya sangat hormat padanya, atas sikap sederhana yang
dimilikinya," kata M Adli.
Saat ini, Tuanku Raja Abdullah
mempunyai dua orang anak dari isrtinya, Teungku Zubaidah, yakni Tuanku
Warul Walidin dan Tuanku Issa Abdillah.
(Acehtribunnews.com)
Cucu Raja Aceh Ingatkan Zaini-Muzakir
Written By News and Fun on Thursday, 19 April 2012 | 23:26
Label:
Aceh
+ komentar + 2 komentar
hub 085370641972 m.nur cucu penasehat raja aceh di www.mjbsfm.blogspot.com
www.radiomjbsfmaceh.blogspot.com