Aburizal Bakrie dipastikan akan diusung
oleh Partai Golkar menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Penetapan
Ical, sapaan Aburizal, sebagai capres akan dilakukan pada Juni bulan
depan.
Tetapi, ambisi Ical menjadi orang nomor satu di Indonesia diperkirakan akan menemui jalan terjal. Tidak mudah bagi Ical untuk menjadi presiden.
"Pemimpin kita itu tidak ada akar. Yang ada sekarang itu pemimpin punya dua triliun langsung melenting jadi capres dan cawapres. Tidak bisa masyarakat dibeli, yang dibeli harusnya mekanismenya dibeli. Aburizal mau dipilih sampai lumutan itu tidak terpilih," kata budayawan, Radhar Panca Dahana di Gedung DPD Jakarta, Jumat (25/05).
Menurut dia, banyak calon pemimpin tidak mempunyai prestasi untuk masyarakat, namun berhasrat menjadi pemimpin. Padahal pemilu masih lama.
"Bagaimana seorang pemimpin disamakan dengan kacang goreng, yang menentukan pemimpin itu kerjanya. Promosi itu penipuan. Aburizal Bakrie, Prabowo. Penipuan politik itu murahan, penipuan. Kalau calon-calon seperti itu hancur negeri ini," ujar dia.
Radhar menegaskan, figur-figur yang merasa dirinya pemimpin sebenarnya tidak mempunyai kapasitas. Kemampuan calon pemimpin seperti itu justru dipertanyakan.
Ada kriteria tertentu jika orang ingin menjadi pemimpin. "Satu jujur, kedua berpihak kebaikan, berpikir, berniat pada hal-hal yang baik. Orang seperti ini pemimpin yang tegas dan kuat. Pemimpin kuat ini sebenarnya dirindukan," tandasnya.
Tetapi, ambisi Ical menjadi orang nomor satu di Indonesia diperkirakan akan menemui jalan terjal. Tidak mudah bagi Ical untuk menjadi presiden.
"Pemimpin kita itu tidak ada akar. Yang ada sekarang itu pemimpin punya dua triliun langsung melenting jadi capres dan cawapres. Tidak bisa masyarakat dibeli, yang dibeli harusnya mekanismenya dibeli. Aburizal mau dipilih sampai lumutan itu tidak terpilih," kata budayawan, Radhar Panca Dahana di Gedung DPD Jakarta, Jumat (25/05).
Menurut dia, banyak calon pemimpin tidak mempunyai prestasi untuk masyarakat, namun berhasrat menjadi pemimpin. Padahal pemilu masih lama.
"Bagaimana seorang pemimpin disamakan dengan kacang goreng, yang menentukan pemimpin itu kerjanya. Promosi itu penipuan. Aburizal Bakrie, Prabowo. Penipuan politik itu murahan, penipuan. Kalau calon-calon seperti itu hancur negeri ini," ujar dia.
Radhar menegaskan, figur-figur yang merasa dirinya pemimpin sebenarnya tidak mempunyai kapasitas. Kemampuan calon pemimpin seperti itu justru dipertanyakan.
Ada kriteria tertentu jika orang ingin menjadi pemimpin. "Satu jujur, kedua berpihak kebaikan, berpikir, berniat pada hal-hal yang baik. Orang seperti ini pemimpin yang tegas dan kuat. Pemimpin kuat ini sebenarnya dirindukan," tandasnya.