Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia tidak lagi berharap pada
pemain Liga Super Indonesia (LSI) untuk memperkuat tim nasional senior
yang akan berlaga di turnamen Al-Nakbah, Palestina, pada 13-24 Mei
mendatang. Alasannya, sampai kemarin klub-klub LSI belum mengizinkan
pemainnya memperkuat timnas.
“Kami sudah menunggu sampai capek. Memangnya pemain bola mereka saja?
Seperti tidak ada pemain lagi. Kalau terus menunggu mereka, enggak
jadi-jadi,” kata Koordinator Tim Nasional PSSI, Bob Hippy, kepada Tempo, Minggu 6 Mei 2012.
Pada 13 April lalu, PSSI telah memanggil para pemain untuk memperkuat
timnas senior, baik dari LSI maupun Liga Prima Indonesia (LPI). Namun
sampai saat ini hanya pemain dari LPI yang memenuhi panggilan. Adapun para pemain LSI tak bisa memperkuat timnas karena tidak
mendapat izin dari klub masing-masing. Izin tak diberikan karena
pengurus klub-klub LSI menilai PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum
Djohar Arifin Husin tidak kredibel.
Bob mengatakan tak jadi masalah jika timnas tidak diperkuat para
pemain LSI. Kualitas para pemain LPI pun, kata Bob, tak terpaut terlalu
jauh dari para pemain LSI. “Kalaupun nanti masuk, belum tentu ikut ke
Palestina karena harus dites lagi,” katanya.
Saat ini, Bob melanjutkan, para pemain yang memperkuat tim nasional
masih menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta. Mereka akan menggelar
uji tanding pada 9 Mei melawan tim Universitas Yogyakarta. “Pergerakan
pemain sudah bagus dan mereka tidak mudah kehilangan bola lagi,”
katanya.