Headlines News :
Home » » Pria Bertato Sekap 4 Remaja

Pria Bertato Sekap 4 Remaja

Written By News and Fun on Saturday 9 February 2013 | 03:02


* Minta Tebusan Rp 12 Juta
* Dua Penyekap Diringkus


LHOKSEUMAWE - Segerombolan pria bertato menyekap dua pasang remaja asal Kecamatan Samudera pada Rabu (6/2) sore di kawasan objek wisata Blang Kulam, Kutamakmur, Aceh Utara. Keempat remaja itu baru dilepas setelah orang tuanya membayar uang tebusan Rp 5 juta dari Rp 12 juta yang diminta para penyandera.

Sebelum menyekap korbannya, kawanan pria bertato itu lebih dulu mengeroyok hingga babak belur Zulfikri (21), satu dari empat remaja tersebut. Ia dikeroyok setelah berupaya kabur saat ditangkap di kawasan Blang Kulam karena dituding berkhalwat dengan Nurmala (19), teman wanitanya, warga Krueng Mate, Kecamatan Samudera.

Pasangan lainnya adalah Helmi (17) dan Araiyan (19), warga Desa Teupin Ara, Kecamatan Samudera, yang satu desa dengan Zulfikri.

Kejadian itu bermula ketika Zulfikri bersama Nurmala dan dua temannya lagi, berangkat naik dua sepeda motor (sepmor) ke Blang Kulam. Setelah membeli karcis, mereka masuk ke objek wisata pemandian itu.

Baru sekitar 15 menit duduk bareng, tiba-tiba datang seorang pria yang langsung memukul Zulfikri karena dituding telah berkhalwat dengan teman wanitanya.

Arloji Zulfikri bahwa pecah akibat dipukul pelaku dengan sandal saat ia tak bersedia diajak ke lokasi lain dalam kawasan itu. Ketika pria itu pergi memanggil temannya, dimanfaatkan Zulfikri untuk kabur.

“Dua jam kami lari dalam kawasan hutan itu. Karena tak sanggup lagi, kami menumpang sepeda motor seorang warga yang kebetulan lewat di jalan setapak,” ungkap Zulfikri.

Namun, tak lama kemudian empat orang pria sudah menunggu Zulfikri di jalan setapak kawasan itu dan langsung memukulnya. “Mereka terus menghajar saya, sampai terjatuh karena dipukul di bagian pinggang dengan kayu. Kemudian kami dibawa naik sepeda motor mereka ke lokasi lain dengan tangan diikat ke belakang,” cerita Zulfikri.

Ternyata di lokasi itu sudah menunggu sekitar tujuh pria berparang. Mereka juga memukul Zulfikri. “Bahkan ketika saya minta air, mereka menyiram kepala saya dan menaruh minyak kayu putih di kemaluan saya. Mereka menawarkan kepada saya ganja dan meminta saya menelepon keluarga,” ungkapnya.

Setelah berlangsung negosiasi antara para pelaku dengan keluarga korban, barulah keempat remaja itu dibebaskan. Rizal, warga Teupin Ara, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, diutus untuk bernegosiasi dengan para penyandera, Rabu (6/2) malam.

“Kami menemui mereka di sebuah pondok yang hanya diterangi lilin. Belasan pria berjaga-jaga di sekeliling kami dengan parang terhunus. Awalnya mereka minta tebusan Rp 12 juta. Tapi kemudian kami sanggupi Rp 5 juta. Kami baru bisa membawa pulang keempat remaja itu setelah menyerahkan dua sepeda motor dan lima handphone sebagai jaminan,” katanya.

Setelah para sandera dibebaskan, mereka melapor resmi ke polisi.

Pihak polisi pun mengatur siasat. Pada Kamis (8/2) sore, Rizal ke lokasi itu lagi bersama polisi yang menyamar. Kedatangan mereka seolah untuk menebus dua sepeda motor dan lima hp. “Saat itu seorang pria langsung ke luar membuntuti kami dan polisi berhasil meringkusnya,” ungkap Rizal.

Pada malam itu juga aparat Polres Lhokseumawe meringkus satu orang lagi. Kedua tersangka adalah Mahmuddin (45), warga Desa Puloh Iboh dan M Yacob (35), warga Desa Panton Rayeuk Sa, Kecamatan Kutamakmur. Dialah yang disebut-sebut sebagai pria bertato dalam lakon penganiayaan dan penyanderaan itu.
tanggapan polisi
Masih Ada yang Diburu


Setelah mendapat pengaduan dari korban, polisi berhasil meringkus dua tersangka yang menganiaya dan menyandera korban. Keduanya ditangkap dalam waktu berbeda. Juga berhasil disita barang bukti berupa kuitansi yang dibuat korban dengan para pelaku saat penyerahan uang tebusan.

Tapi masih ada sejumlah pria lainnya yang terlibat dalam kasus ini dan masih diburu petugas.
* AKBP Kukuh Santoso, Kapolres Lhokseumawe melalui Kasat Reskrim AKP Supriadi MH.
Share this post :

+ komentar + 1 komentar

Anonymous
9 February 2013 at 04:12

ka meurunoe sileeek dek gaam.. peuchit ureueng aceh

Post a Comment
 
Design By : Nanggroe WEBdev Powered By e-berita.net