Headlines News :
Home » » Buntut Rusuh, Lima Polisi yang Ditahan Dipindahkan

Buntut Rusuh, Lima Polisi yang Ditahan Dipindahkan

Written By News and Fun on Monday, 30 April 2012 | 06:58

 
Lima polisi yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Banda Aceh dipindahkan ke tempat lain, menyusul kerusuhan di LP itu, Senin (30/4/2012) siang. Satu orang dipindahkan ke LP Jantho, dan 4 lainnya dipindahkan ke tahanan Polsek Lambaro, Aceh Besar.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh, Yatiman, mengatakan, pemindahan dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusuhan susulan usai kejadian. Rusuh dipicu perselisihan antara para polisi yang ditahan dengan petugas LP.

"Ini juga untuk melindungi keselamatan para polisi yang ditahan itu," kata Yatiman.

Seperti diketahui, para penghuni LP Kelas IIA Banda Aceh mengamuk. Mereka melempari pagar bagian dalam LP, membakar barang- barang salah satu kamar penghuni LP, serta memecahkan kaca ruang di dalam sel. Kerusuhan tersebut dipicu oleh kesalahpamahan antara petugas LP, dengan sejumlah aparat kepolisian yang ditahan di LP terkait kasus narkoba.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Pada pukul 14.00, petugas LP dibantu aparat kepolisian dapat kembali mengendalikan situasi di dalam LP, setelah kerusuhan yang berlangsung hampir sekitar 2 jam.

Yatiman mengungkapkan, kejadian itu bermula dari perselisihan antara petugas LP dengan beberapa penghuni LP, yang berstatus sebagai anggota kepolisian. Ada lima orang anggota polisi di LP yang dikurung karena karena kasus narkoba, 4 berstatus tahanan, dan 1 orang terpidana.

Waktu itu para tahanan anggota kepolisian sedang di ruang administrasi, untuk menyelesaikan masalah perpanjangan penahanan. Lalu terjadi kesalahpahaman dengan petugas LP. Keluar kata-kata yang memancing emosi.

"Kepolisian karena toleransi korpsnya, berdatanganlah ramai-ramai ke mari," kata Yatiman.

Keributan itu rupanya didengar para penghuni LP lainnya. Mereka mengira, para petugas kepolisian menyerang petugas LP. Tanpa dikomando, mereka melempari hingga kaca pecah dan lain sebagainya. Mereka melampar apa saja.

"Ini semua terjadi karena polisi emosi, petugas emosi, dan kemudian memancing narapidana, ujar Yatiman.

Yatiman membantah petugas LP berlaku kasar kepada tahanan kepolisian. " Kami sudah sesuai prosedur. Administrasi tak ada masalah Tapi karena sama-sama masih muda, mereka tersulut emosi," katanya.

Menurut Toni, salah seorang penghuni LP, para warga binaan LP emosi karena melihat para pengunjung rekan-rekan 5 oknum polisi yang ditahan, membuat ribut di saat jam kunjung sudah usai. Saat itu, jarum jam sudah menunjukkan pukul 12.00. Semua kunjungan semestinya dihentikan.

"Kami penghuni mendengar keributan itu. Polisi-polisi itu membuat huru-hara. Kami pun marah. Kami tak terima. Ini rumah kami, jangan mentang-mentang polisi, terus seenaknya sendiri," lanjut Toni.
Share this post :
 
Design By : Nanggroe WEBdev Powered By e-berita.net