Ini Kata Danlanal Lhokseumawe Soal Insiden di PPI Peudada
Written By News and Fun on Sunday, 29 April 2012 | 02:10
LHOKSEUMAWE - Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe Letnan Kolonel Laut (P) Tjatur Soniarto menyebutkan pihaknya sudah turun ke PPI Peudada Bireuen, Minggu pagi, 29 April 2012, untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi pada Sabtu kemarin.
“Tadi pagi kita sudah mengadakan pertemuan dengan para nelayan, Panglima Laot dan Muspida setempat. Persoalan itu sudah selesai, semua pihak sudah bisa menerima langkah-langkah yang kita ambil,” kata Tjatur Soniarto saat dihubungi The Atjeh Post lewat telpon selular, tadi pukul 15.25, Minggu.
Menurut Tjatur, dua oknum personil TNI AL yang memukul nelayan diproses sesuai prosedur dan saat ini keduanya tengah menjalani pemeriksaan di Detasemen Polisi Militer Angkatan Laut (Denpomal) Lhokseumawe. “Semua anggota yang bertugas di Posal (Pos AL) itu, tujuh personil juga telah kita ganti dengan anggota yang bisa mengayomi masyarakat,” katanya.
Selain itu, Tjatur melanjutkan, pihaknya juga sudah mendatangi rumah nelayan korban pemukulan untuk memberi santunan dengan harapan yang bersangkutan bisa berobat sampai sembuh. Atas nama Lanal Lhokseumawe, Tjatur meminta maaf atas kejadian itu yang menurut dia dilatarbelakangi kesalahpahaman.
“Perlu kami luruskan, kejadian itu akibat salah pengertian, bukan soal ikan. Ketika itu si nelayan memacu boatnya dengan kecepatan tinggi dan si oknum anggota yang sedang patroli merasa curiga dan berusaha mengejar. Kebetulan si oknum itu tidak mengerti bahasa Aceh sehingga salah pengertian saat menanggapi penjelasan si nelayan. Meski begitu, oknum yang mengasari korban tetap ditindak tegas,” kata Tjatur.
Tjatur juga meluruskan bahwa speedboat yang dibakar masyarakat nelayan itu bukan milik Marinir. Kata Tjatur, speedboat tersebut bantuan masyarakat yang diserahkan ke Pos AL setempat dengan tujuan jika ada boat nelayan yang mogok atau mengalami kendala lain di laut bisa dibantu ditarik dengan speedboat itu.
Label:
Aceh