JAKARTA - Kabar perombakan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang
makin menguat membuat rakyat Aceh ingin menambah jatah menteri dari
putra Tanah Rencong. Seperti diketahui, saat ini di KIB II hanya ada
satu menteri yang mewakili Partai Amanat Nasional (PAN), yakni Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB)
Azwar Abubakar yang juga putra Aceh. Demikian terungkap dalam silaturahmi rakyat dan ulama Aceh dalam
peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Komplek ASEAN Aceh
Fertilizer (AAF), Aceh Utara, baru-baru ini. Acara itu, juga sekaligus
syukuran menandai kembalinya AAF menjadi milik negara. "Ulama dan rakyat Aceh menginginkan putra Aceh terbaik ada yang
duduk di KIB II karena pada Pilpres 2009 lalu, 94 persen pemilih di Bumi
Serambi Mekah memilih Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebagai
presiden," ujar tokoh masyarakat Aceh yang juga Wakil Ketua Tim Pemantau
Otsus Aceh dan Papua DPR dari Fraksi Partai Golkar Marzuki Daud. Apalagi, tutur dia, Menpan & RB yang dijabat Azwar Abubakar
sekarang merupakan representasi partai politik. "Sementara rakyat Aceh
menginginkan menteri yang dipilih presiden adalah orang profesional atau
tokoh yang tidak berafiliasi ke partai," ujarnya. Berdasarkan aspirasi para ulama dan rakyat Aceh, Marzuki menyebut
sejumlah nama, seperti mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil dan Menteri
Perhubungan Jusman Sjafii Djamal yang masuk pada KIB I adalah menteri
nonpartai. "Dan kalau Pak SBY setuju masih banyak tokoh-tokoh Aceh yang bukan
dari partai, seperti mantan Rektor Unsyiah Prof Darni Daud, mantan Meneg
BUMN Dr Mustafa Abubakar, mantan Pangdam Iskandar Muda Mayjen Purn M
Djali Yusuf, Pjs Gubernur Aceh Tarmizi A Karim, staf khusus Wapres Dr
Muhammad Iksan dan lain-lain patut diperhitungkan masuk menjadi nominasi
menteri hasil reshuffle ke depan," ucapnya.
Dulu Lima Menteri
Marzuki mengingatkan, pada era KIB I (2004-2009), ada lima menteri
dan pejabat setingkat menteri asal Aceh yang duduk di kabinet. Mereka
adalah mantan Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Djamal, mantan Menteri
BUMN Sofyan Djalil, Dirut Bulog Mustafa Abubakar, Wakil Jaksa Agung
Muchtar Arifin, dan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah yang berdarah
Minang namun lahir dan besar di Pidie, Aceh. "Untuk itu, pada KIB II ini pun kita berharap, Pak SBY yang dipilih
94 persen rakyat Aceh, dapat memberikan kepercayaan satu menteri lagi
dari putra Aceh terbaik sesuai dengan aspirasi para ulama Aceh,"
ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Marzuki Daud menyebutkan, bahwa ulama
dan rakyat Aceh komit mendukung berbagai program percepatan yang
dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam upaya menggenjot keuntungan
bagi negara. "Kami mendukung program percepatan Menteri Dahlan Iskan
dalam memacu kinerja kementeriannya hingga memberi keuntungan yang lebih
besar bagi negara," katanya. Anggota Fraksi Partai Golkar daerah pemilihan (dapil) Provinsi Aceh
itu, menyatakan, bahwa dirinya salut pada gebrakan yang dilakukan tokoh
pers yang kini menjadi menteri BUMN. Ia menyatakan, mengenal secara baik sosok Dahlan Iskan. Marzuki
juga mengapresiasi kinerja mantan Dirut PLN ini dalam setiap rapat kerja
Komisi VI lantaran banyak ide-ide brilian yang mampu mengoptimalkan
kinerja kementerian BUMN.
Calon dari Mantan Gubernur dan Wakil
Diantara tokoh lain yang cukup punya pengalaman memimpin di masa rehab rekon tsunami dan pembangunan paska konflik yaitu pasangan mantan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Irwandi Jusuf dan Muhammad Nazar. Yang saat ini punya jaringan
kuat ke Partai Demokrat, Nazar. Mantan Wakil Gubernur ini sendiri cukup
diterima dikalangan masyarakat Aceh dan kalangan elit di Jakarta.