Benda berbahaya tersebut ditemukan oleh salah seorang warga setempat bernama Muhammad (39) di depan rumahnya berjarak sekitar 25 meter, tepatnya di pinggir badan jalan lintasan Seunoddon saat ia hendak keluar rumah untuk melakukan aktivitas dagang, Senin (21/5) sekira pukul 06:30 wib. Muhammad melaporkan penemuan bom itu kepada salah seorang anggota koramil seunoddon, Serma Mustafa. Dan akhirnya bom yang ditanam dengan kedalaman 25 cm itu berhasil dijinakkan oleh Serma Mustafa dalam hitungan setengah jam. Setelah itu, bom tersebut dibawa ke markas Koramil 09 dan diserahkan kepada Danramil, Lettu. Inf. Abdullah untuk diamankan guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Dalam kesempatan itu, Kapolsek Seunoddon, Iptu. Mardan P, yang didampingi Danramil Lettu. Inf. Abdullah dan Camat setempat, M. Dahlan HA, yang dikonfirmasi The Globe Journal, menjelaskan, pihaknya langsung ke TKP setelah adanya laporan dari warga bahwa ada bom yang di tanam di pinggir jalan.
"Bom itu merupakan benda sisa konflik, dan diperkirakan masih aktif. Bom tersebut hari ini juga akan di bawa ke Kodim Aceh Utara. Terkait hal ini juga, kami Muspika Seunuddon menghimbau kepada masyarakat setempat agar segera melaporkan ke kami bila ada penemuan lagi seperti ini,'' jelas Mardan yang dibenarkan Lettu. Inf. Abdullah dan Camat M. Dahlan HA.
Pihaknya memperkirakan bahwa bom ini masih aktif dan di pastikan masih banyak lagi yang ditanam di kawasan saat konflik. Karena, daerah ini merupakan basis waktu konflik sebelumnya. "Kami memastikan masih banyak lagi benda-benda berbahaya peninggalan masa konflik yang ditanam dan belum ditemukan. Untuk itu kami ulangi, masyarakat jangan takut untuk melaporkan kepada Muspika bila ada penemuan barang seperti ini,'' kata Danramil, Lettu. Inf. Abdullah.
The Globe Journal
